Dukung Anies, Rahayu Saraswati Nilai Bus Listrik Kurangi Polusi Udara di DKI
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra, Rahayu Saraswati mendukung rencana pengunaan bus bertenaga listrik di DKI Jakarta. Wanita yang akrab disapa Sara ini menilai, kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan itu adalah langkah maju mengurangi emisi gas buang yang mengotori udara Jakarta.
"Langkah yang tepat mengingat polusi di kota Jakarta cukup tinggi. Buat saya, indikator kota sehat dan ramah lingkungan salah satunya dilihat dari tingkat polusi udara," ujar keponakan Prabowo Subianto tersebut kepada wartawan, Rabu (10/4).
Sara menambahkan, pengunaan bus listrik juga mengurangi polusi suara dari kendaraan bermotor.
-
Di mana Jakarta berada dalam daftar kota paling berpolusi? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Dimana kota dengan polusi udara paling tinggi berada? Ratusan kota dengan tingkat pencemaran tertinggi di dunia sering kali terletak di Asia.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
Sekadar diketahui, Jakarta saat ini menempati puncak daftar kota paling berpolusi udara di Asia Tenggara pada tahun 2018, menurut hasil studi oleh Greenpeace dan IQ AirVisual yang dipublikasikan pada Selasa 5 Maret 2019.
Greenpace juga menempatkan Jakarta di urutan 161 untuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Rata-rata harian kualitas udara di Jakarta lebih buruk 4,5 kali lipat dari batas aman dan batas sehat yang ditetapkan oleh WHO. Greenpace menyebutkan polusi udara di Jakarta disebabkan emisi kendaraan bermotor.
Sara menilai, penggunaan tenaga listrik untuk transportasi perlu dimaksimalkan untuk mengurangi polusi udara tersebut. Pengunaan bus listrik sudah lazim dimanfaatkan di negara-negara maju seperti China, Eropa dan Amerika.
Karena itu, dia berharap, ke depan pengunaan listrik tidak hanya pada transportasi publik. Tapi juga untuk kendaraan operasional pemerintah dan pribadi. Dia menilai, pemerintah pusat perlu membantu mendorong pengunaan listrik lebih maksimal dalam hal kebijakan.
"Membantu pendanaan, penyediaan pusat charge listrik dan bisa juga opsi pengurangan pajak untuk kendaraan listrik. Segala upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta sudah harus dilakukan dan salah satunya bisa dengan pengunaan bus listrik," ujar Caleg DPR Dapil 3 DKI Jakarta ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan membuat rancangan kota ramah lingkungan untuk Jakarta dengan berpatokan dari rancangan C40 Cities Climate Leadership Group.
Menurut Anies, rancangan C40 sukses menghilangkan gelar kota terpolusi di Beijing, China.
Salah satu cara mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta dengan mencontoh Beijing adalah dengan mengganti moda transportasi umum dengan yang berbahan bakar listrik.
Pemerintah harus menjadi pihak utama yang melakukan konversi dari kendaraan tenaga berbasis fosil menjadi tenaga yang ramah lingkungan. Itu yang ingin kita lakukan. Yang mulai harus pemerintah. Dan Jakarta komitmen untuk memulai itu," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, Jum'at (29/3).
Anies mengatakan, akan memulai konversi itu dengan menguji coba bus listrik tahun ini. PT Transjakarta akan melakukan uji coba bus listrik di rute Bundaran Senayan-Monas di jalur feeder atau non-bus rapid transit (BRT).
Uji coba ini akan dilakukan mulai Mei 2019. Rencananya, uji coba dilakukan selama enam bulan dengan mengoperasikan 10 bus listrik.
"Nanti setelah uji coba kita akan tahu bagaimana secara ekonomisnya, penghitungannya, dari situ baru tahu konversinya. Karena kalau konversi artinya ada unsur investasi, ada perhitungan keuangannya, dan dari sana kita tahu waktunya berapa lama kita bisa melakukan," kata Anies.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara di Jakarta salah satunya disebabkan emisi karbon kendaraan.
Baca SelengkapnyaKegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor juga menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik agar tercipta kualitas udara yang baik, khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKhoirudin memberikan apresiasi terhadap upaya Transjakarta dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca SelengkapnyaJakarta berhasil mengonversi transportasi umum menjadi ramah lingkungan. Penghargaan itu diberikan karena berhasil melakukan lompatan besar.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI mengklaim perbaikan kualitas udara karena keberhasilan seluruh program untuk mengendalikan polusi udara.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa negara di dunia dengan kualitas udara yang masuk pada kategori 'baik'.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia dan Tidak Sehat
Baca SelengkapnyaSelama sepekan terakhir, tingkat polusi udara di Jakarta ini sangat buruk di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Baca Selengkapnyas udara terburuk urutan kedua yaitu Lahore, Pakistan.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta pada Senin (6/5) pagi ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca Selengkapnya