Dukung MRT, warga Fatmawati menagih janji Jokowi
Merdeka.com - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sepanjang Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, disesalkan berbagai masyarakat, khususnya mereka yang mempunyai usaha pertokoan. Warga yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli MRT ini menganggap pemerintah provinsi DKI Jakarta kurang melakukan sosialisasi.
Perwakilan Masyarakat Peduli MRT, Wien Waluyo menyatakan, pihaknya merasa bingung karena merasa kurang diberikan pengarahan oleh Pemprov. "Kami atas nama warga Fatmawati, kami merasa bingung. Kita bingung tidak ada pengarahan," kata Wien kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/3).
Dia menambahkan, padahal beberapa waktu lalu dirinya dijanjikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi ) agar bisa berdiskusi terhadap persoalan ini. Namun hingga kini hal itu belum terealisasikan. "Waktu itu ketemu Jokowi sudah dijanjikan duduk bersama agar jelas. Kami menunggu kejelasan dari pemerintah," ujarnya.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Wien dan warga Fatmawati lainnya mengharapkan pemerintah bisa duduk bersama. "Saya dan lainnya mendukung pembangunan ini untuk rakyat, kami kader-kadernya Jokowi dan Ahok . Tapi kok saat ini rakyat ini masih bingung. Yang masih jadi bingung, rakyat belum jelas. Belum diajak duduk bersama," tegasnya.
Sementara itu, pengamat tata kota dan transportasi, Darmaningtyas menyebut, bahwa pembangunan MRT ini terlihat kurang perencanaannya. Ditambah, kurangnya pemberitahuan kepada masyarakat terhadap pembangunan ini. "Yang saya liat warga tidak ada diberitahukan transparansi perencanaan. Saya sih mendukung (pembangunan MRT), tapi harus baik," ungkapnya di lokasi yang sama.
Maka dari itu, kata Darmaningtyas, pemerintah dan pemenang tender proyek MRT harus segera mensosialisasikan waktu pengerjaan ini. Sehingga, warga tahu kapan harus segera dipindahkan. "Warga yang terkena proyek harus tahu persis. Kapan proyek ini terlaksana, kapan warga harus pindah," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku bingung, lantaran republik saat ini ke balik-balik.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaMegawati curiga, telah terjadi mobilisasi kekuasaan sehingga warga Jateng bungkam
Baca SelengkapnyaTak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Megawati dua kali menyebut nama Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung pihak yang seolah-olah ada di pihaknya, namun ternyata hanya menjadi mata-mata untuk kubu sebelah.
Baca Selengkapnya