Elite PPP dekati Jokowi, PPP DKI serang Ahok
Merdeka.com - Sejak elektabilitas Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai calon presiden melejit, banyak partai yang mulai mendekat, termasuk PPP. Bahkan, partai ini mulai terang-terangan melirik gubernur DKI Jakarta itu sebagai capres.
"PPP mencermati, termasuk utamanya Jokowi ," ujar Ketua Umum PPP Suryadharma Ali usai membuka pembekalan Caleg PPP di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7) bulan lalu.
Tidak hanya elite PPP yang masih duduk di kepengurusan melirik Jokowi . Politikus senior Hamzah Haz bahkan sampai turun gunung. Mantan Wakil Presiden itu sampai menemui Jokowi di Balai Kota.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
Hamzah Haz memberikan sinyal mendukung Jokowi menjadi capres. "Kenapa tidak (dukung), kalau PPP kan saya bukan PPP lagi, bukan struktur lagi," ujar Hamzah Haz usai bertemu Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (23/7) lalu.
Usai bertemu dengan Hamzah Haz , Jokowi mengakui diajak bicara soal capres. "Ya dikit-dikit (nyinggung soal calon presiden)," kata Jokowi .
Jokowi tidak menjelaskan secara detail isi pembicaraan dengan Hamzah Haz . Terutama soal capres. "Posisi saya hanya dengar tausiah dan wejangan beliau, saya kan junior. Posisinya saya mendengarkan," ujar Jokowi .
Jika elite PPP begitu menyukai Jokowi , kepada Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) justru berbeda. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu malah diserang habis-habisan oleh pengurus PPP DKI.
Perseteruan bermula ketika pernyataan Ahok dinilai menyinggung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Haji Lulung). PPP menjadi terusik. Pengurus PPP langsung melayangkan surat ke Mendagri Gamawan Fauzi agar Ahok ditegur. Diketahui, Haji Lulung adalah pengurus PPP.
Haji Lulung tak terima karena disindir sebagai beking PKL di Tanah Abang. Pernyataan Ahok itulah yang membuat PPP ikut murka.
"Sikap saudara Wakil Gubernur tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dalam pasal 27 huruf F, di mana berkewajiban menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintah," ujar Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta Abdul Aziz, di Gedung DPRD DKI, Selasa (30/7) kemarin.
Menurutnya, gubernur dan wakil gubernur wajib memelihara stabilitas politik serta menjaga etika dan norma penyelenggaraan daerah Sebagaimana tercantum dalam Permendagri Nomor 24 Tahun 2011. Selain itu, Fraksi PPP DPRD DKI juga meminta kepada Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan untuk melakukan pemanggilan terhadap Ahok guna meminta penjelasan terkait pernyataannya yang sering mengundang kontroversi.
Ia juga menganggap pernyataan Ahok telah melecehkan DPRD. Sehingga PPP menginginkan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat mengambil sikap.
"Sikap Pak Ahok kerap kali mengganggu stabilitas politik. Biar bagaimana, kami ini kan bermitra, seharusnya bisa menjaga stabilitas politik. Karena ini memang lembaga politik. Di sini Pak Jokowi juga harus mengambil sikap untuk menjaga kestabilan politik dan pemerintahan DKI Jakarta," ujar Aziz.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaRenggangnya hubungan Jokowi dan PDIP juga bisa mempertegas posisi pendukung Jokowi di luar PDIP.
Baca SelengkapnyaBahkan, relawan Jokowi juga sudah merapat ke PSI dan memberikan dukungan agar lolos ke DPR.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat meluangkan waktu untuk ngeteh bersama PSI di Braga.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaPKB dalam quick count Indikator hanya mendapatkan 10,49%. Namun dalam real count KPU mengantongi 11,54%.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo terekam terus menunjukkan tren peningkatan hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya