Epidemiolog Anggap Lockdown di Indonesia Sudah Tidak Efektif Dilakukan Saat Ini
Merdeka.com - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, pembatasan aktivitas masyarakat secara total, lockdown tidak tepat jika dilakukan saat ini. Sebab, kebijakan lockdown seharusnya dilakukan di masa awal pandemi.
Dia mengibaratkan, kasus Covid di Indonesia seperti bola salju semakin besar karena kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat tidak sesuai dengan regulasi dan upaya yang dilakukan pemerintah.
"Saya ingatkan ada efek bola salju dalam pandemi dengan karakter Covid-19 ini karena upayanya jadi menuntut jauh lebih besar. Tidak bisa yang seharusnya dilakukan pertengahan tahun lalu dilakukan saat ini, sudah tidak akan efektif tidak signifikan, karena kita melihat hasil yang berbeda dimana hasilnya adalah tetap terjadi peningkatan," katanya kepada merdeka.com, Rabu (3/2).
-
Apa saja yang dibatasi? Berdasarkan beberapa sumber, batas usia untuk mobil pribadi di Jakarta diperkirakan akan diterapkan hingga 10 tahun.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemendagri minta daerah kendalikan inflasi? Tomsi menjelaskan, salah satu upaya pengendalian inflasi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi kebutuhan pasokan. Koordinasi ini merupakan bagian dari agenda perencanaan pemenuhan. Ini berbeda dengan upaya inspeksi mendadak ke pasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memahami permasalahan lokal.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Pemprov DKI menetapkan syarat ketat untuk pendatang baru? Syaratnya, pendatang harus punya tempat tinggal layak, pekerjaan tetap. Syarat tambahannya adalah pendatang harus mempunyai keahlian tertentu agar tidak memicu masalah sosial baru seperti kemiskinan dan stunting.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Dicky menambahkan, apapun istilah yang digunakan pemerintah Indonesia, untuk membatasi mobilitas warga tidak bisa dilakukan secara mendadak. Perlu ada penjelasan dari pemerintah kepada seluruh sektor, terlebih warga dengan ekonomi yang rentan.
Persiapan ini untuk mendapat dukungan dari sektor swasta dan pelaku usaha, terhadap keberhasilan pembatasan mobilitas.
"Selalu saya sampaikan bahwa PSBB itu perlu disiapkan karena harus ada kesiapan antar sektor antara pemerintah pusat dan daerah, dukungan pada masyarakat rawan ekonomi, penjelasan pada sektor swasta atau usaha insentif dan lain-lain sebagainya ini tidak bisa mendadak," tuturnya.
Sambil terus melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19, Dicky mendorong pemerintah terus meningkatkan kapasitas testing. Sebab kasus yang tercatat dan dipublikasikan tidak mencerminkan kondisi sebetulnya.
"Tes positivy rate yang semakin meningkat menunjukkan kelemahan di dua hal, yaitu upaya memutus mata rantai penularan Covid tidak berhasil menekan kasus positif dan cakupan testing/tracing yang dilakukan juga tidak memadai dan tidak sesuai dengan skala penduduk dan derajat keparahan pandemi yang Indonesia alami," lugasnya.
Sebelumnya anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay mengusulkan pemerintah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan. Sebab, ia melihat kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat melalui PSBB maupun PPKM belum maksimal dan berhasil.
Menurutnya, terbukti orang yang terpapar Covid-19 setiap hari semakin banyak. Bahkan, jumlahnya sudah lebih dari 1 juta orang.
"Berkenaan dengan itu, sebaiknya pemerintah mencari alternatif kebijakan lain. Salah satu di antaranya adalah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan. Diyakini, lockdown akhir pekan dapat menurunkan dan menekan laju penyebaran virus corona," katanya, Sabtu (30/1).
Adanya usulan tersebut, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah provinsi sejatinya terus melakukan upaya menekan penambahan kasus positif di Jakarta. Segala masukan dari berbagai pihak diakui Riza menjadi bahan kajian untuk Pemprov.
"Kami pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta meyakini program-program usulan dari siapapun termasuk teman-teman DPR RI akan dipertimbangkan dengan baik, pemerintah pusat memiliki para pakar, para ahli yang akan terus membuat kajian, analisa apakah memungkinkan lockdown akhir minggu, Sabtu-Minggu," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaApindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKepala negara meminta apa yang dipelajari negara lain juga dipelajari Indonesia. Jokowi meminta RI bergerak adaptif guna menghadapi kompetitor.
Baca SelengkapnyaDi tengah ketidakpastian ini, kebijakan di Indonesia harus lebih cepat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya