Fakta-fakta mencengangkan dari komplotan penjambret Dirjen PUPR
Merdeka.com - Sejauh ini polisi masih sanggup menangkap dua orang pelaku penjambretan Dirjen PUPR. Kejadian tersebut telah mengakibatkan Syarief Burhanudin terluka cukup parah dan sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit.
Dirjen PUPR dijambret oleh sekelompok orang pada hari Minggu, 24 Juni 2018. Syarief mengalami patah tulang di bahu kiri saat berolahraga sepeda di Kota Tua. Kini korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Saat itu, Syarief tengah bersepeda ke arah Kota Tua. Tiba-tiba kedua pelaku yang berboncengan motor menarik tasnya hingga terjatuh. Korban lalu terseret sepeda motor para tersangka.
Sempat terjadi perlawanan saat petugas akan meringkus para pelaku. Tindak tegas pun dilakukan dengan menghadiahi keduanya dengan timah panas polisi. Pelaku AA alami luka tembak di kaki, sementara FS terpaksa ditembak mati.
Dari catatan polisi, para pelaku memang merupakan kawanan penjahat jalanan yang kerap keluar masuk penjara. Bahkan belakangan terkuak, AA dan FS tergabung dalam sindikat yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Berikut ini sejumlah fakta yang dibongkar polisi terkait aksi penjambretan yang menimpa Dirjen PUPR di Kota Tua:
1. Apel Pagi
Penjambret Dirjen PUPR adalah pemain lama. AA dan FS juga residivis yang telah berulang kali masuk penjara dan bagian dari sindikat besar di Jakarta yang bermarkas di Teluk Gong.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Hariyadi, seluruh kelompok yang berbasis di Teluk Gong melakukan aksi kriminalnya dengan menyebar ke seluruh wilayah Jakarta.
Sebelum mencari mangsa, sindikat ini kerap menggelar apel pagi guna menyusun strategi. Strategi seperti apa? Pertama, bisa untuk menentukan barang apa yang akan dirampas dalam hitungan detik. Seperti tas, dompet, HP, laptop, kalung, dan lain-lain.
Kedua, melihat lokasi penjambretan. Ini menjadi salah satu faktor penting agar aksi kejahatan berhasil dilakukan.
Hal ketiga yang dirapatkan dari tukang jambret, siapa korbannya. Karena wanita dianggap lebih lemah, aksi penjambretan kerap terjadi pada kaum hawa. Siang harinya, mereka kembali kumpul di Teluk Gong membawa hasil curian.
2. Lima kelompok
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Usai aksi penjambretan terhadap Dirjen PUPR, sebuah tim khusus dibentuk. Dalam waktu tiga hari, keberadaan AA dan FS berhasil dilacak.
AA alias Agustina ditangkap di salah satu kontrakan di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara. Tertangkapnya AA membawa polisi pada Frengky alias FS. Saat akan diringkus di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, FS melakukan perlawanan. Polisi terpaksa menembak mati pelaku.
Selain AA dan FS, polisi juga berhasil menangkap lima kelompok lain yang tergabung dalam sindikat kriminal di Teluk Gong. Kelima kelompok sindikat Teluk Gong ini berkaitan dengan Agustina dan Frengky, pelaku yang menjambret Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin.
3. Tembak Mati
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Perlawanan sengit terjadi saat polisi berhasil menemukan para pelaku penjambretan. AA yang berusaha kabur dari kontrakannya diberi timah panas polisi di kaki kanannya. Sementara FS terpaksa ditembak mati lantaran melakukan perlawanan.
4. Tenda Oranye
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Dari catatan polisi, tersangka AA dan FS adalah kawanan penjahat jalanan yang kerap beroperasi lima kali dalam sehari di sejumlah titik di kawasan Jakarta.
Biasanya mereka berkumpul di tenda oranye di kawasan Teluk Gong sebelum beraksi. "Setiap hari mereka menjambret di seluruh wilayah dan balik ke tenda oranye untuk menadahkan hasil jambretnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi.
5. Big Bos Jambret Diburu
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Uniknya, kelompok jambret yang berbasis di Teluk Gong Jakarta Utara ini diinstruksikan satu orang berinisal M yang disebut Big Bos.
Polisi mengaku telah mendeteksi keberadaannya. Tugas M dalam sindikat Teluk Gong, yakni mengkoordinir para jambret yang ada di Jakarta. Selain itu, M bertindak sebagai penadah besar barang-barang hasil kejahatan.
Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:
Itulah beberapa fakta yang berhasil diungkap oleh kepolisian. Kasus ini masih terus diselidiki dan masih dalam pencarian tersangka yang masih berstatus sebagai buronan. Semoga kawanan jambret tersebut bisa segera diberantas tuntas sampai ke akarnya.
Sumber: Liputan6.com (mdk/mg2)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaSemua berdasarkan penyelidikan dan keterangan dari salah satu pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaBarang bukti itu dijejerkan di lapangan parkir Ditreskrimum Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaPegi bersama dua tersangka lainnya menjadi buron dalam perkara ini selama delapan tahun.
Baca SelengkapnyaPenyidik saat ini masih fokus untuk mengarah ke para pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.
Baca Selengkapnya