Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-fakta mengejutkan kelakukan pengamen & pengemis di Jakarta

Fakta-fakta mengejutkan kelakukan pengamen & pengemis di Jakarta Ilustrasi pengemis. ©shutterstock.com/Polryaz

Merdeka.com - Kehidupan menjadi seorang pengemis atau pengamen di DKI Jakarta ternyata tidak bisa diremehkan. Meski berpenampilan lusuh, namun secara pendapatan justru tak pernah lesu. Mereka bisa mengantongi jutaan per bulannya.

Tentu saja fakta ini mengejutkan banyak masyarakat ibu kota di tengah kecilnya upah minimum provinsi (UMP) di DKI Jakarta, sebesar Rp 2,7 juta per bulan. Sedangkan pengemis mampu mendapatkan dua kali lipat dari itu.

Bila dihitung secara kasar, pendapatan pengemis dan pengamen rata-rata ada yang mencapai hingga Rp 200.000 per hari atau Rp 6 juta per bulannya. Mereka hanya bermodal melawan malu meminta-minta kepada orang lain.

Orang lain juga bertanya?

Di samping itu, ada juga cara tidak manusiawi guna mendatangkan banyak pundi-pundi. Mereka merelakan keluarganya menjadi objek penderitaan untuk mendapatkan penghasilan.

Berikut fakta mengejutkan kelakuan pengamen dan pengemis di Jakarta, Sabtu (10/10):

Pengamen tukar uang ratusan ribu & pulang naik taksi

Netizen dihebohkan foto pengamen di DKI Jakarta sedang menukar uang recehan hingga ratusan ribu di minimarket kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Tidak sampai di situ, bahkan mereka pulang menaiki taksi.Foto itu diunggah akun Facebook Izharry Agusjaya Moenzir pada Rabu (7/10) malam lalu. Dalam fotonya, terlihat keluarga pengamen dengan satu anak kecilnya asyik menukarkan uang hasil kerja kerasnya.Saat dikonfirmasi merdeka.com, Izharry membenarkan tentang kejadian itu. Menurutnya, uang yang didapatkan pengamen itu mencapai Rp 265.000. Namun informasi yang didapatnya malah biasanya lebih besar pendapatan mereka.Dia melanjutkan, menurut kerabatnya di minimarket itu, memang banyak pengamen maupun pengemis yang menukarkan uang recehnya. Untuk foto pengamen yang diunggahnya itu, baru pertama kali dilihat para pekerja minimarket tersebut."Saya kebetulan tinggal dekat situ, saya tanya kepada kerabat saya di minimarket itu, malam itu mereka (pengamen) dapat Rp 265.000. Bahkan bisa sampai Rp 500.000 kalau akhir pekan," kata Izharry, Jumat (9/10).Izharry meyakini bahwa pengamen yang dilihatnya itu merupakan orang mampu. Ini terlihat dari pakaian yang dipakai anak pengamen tersebut tampak tidak murahan.Selain itu, secara penghasilan pun sudah berlimpah. Wartawan senior media nasional ini mengilustrasikan, bila pendapatan para pengamen Rp 300.000 per hari maka sebulan mereka mampu mengantongi hingga Rp 9.000.000."Anaknya pakai pakaian bukan barang biasa. Terus anak itu terlihat merengek dan manja. Mereka itu kan mampu," ungkapnya.Dalam kejadian itu, Izharry makin kaget. Usai menukarkan uang, ternyata para pengamen itu pulang dengan menumpang taksi. Sayangnya, dia tidak sempat mengambil gambar ketika pengamen itu masuk ke dalam taksi.

Bius bayi sampai tidur

Setiap orang yang memiliki nurani tentu akan iba melihatnya. Seorang pengemis wanita paruh baya dengan bayi yang tidur terlelap di gendongan. Pakaian mereka yang dekil dan wajah yang kusam menimbulkan rasa kasihan. Banyak orang yang akhirnya mengulurkan tangan dengan memberikan uang kepada mereka.Meski suasana hingar bingar, mesin kendaraan menderu, suara klakson bersahutan, namun bayi itu tetap tenang di alam tidurnya. Bagi yang berpikir kritis tentu akan bertanya-tanya bagaimana seorang bayi bisa tidak terganggu dengan suasana yang berisik dan hiruk pikuk.Wanita yang menggendongnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Terkadang dia berlari mengejar bus kota. Tapi bayi itu tetap saja terlelap.Inilah fakta yang akhirnya membuat kita miris mendengarnya. Ternyata bayi-bayi yang dibawa pengemis itu sudah dijejali dengan obat tidur, bahkan dengan dosis yang tinggi. Tujuannya tidak lain adalah agar si pengemis bisa melakukan pekerjaannya tanpa diganggu oleh rengekan rewel bayi yang digendongnya."Dinas Sosial sudah sering menjaring mereka. Bayi-bayi tersebut diberi obat tidur agar tetap tenang selama mereka mengemis. Ini adalah satu bentuk eksploitasi anak yang harus ditindak tegas," tandas Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Prayitno, Rabu (4/3).Parahnya lagi, dosis obat bius yang digunakan sembarangan. Yang penting bayi terlelap. Hal ini bisa sangat membahayakan bayi atau balita yang dibius.

Sewa bayi raup rezeki

Terungkap fakta para pengemis yang berkeliaran dengan menggendong bayi ternyata menggunakan obat bius agar anak itu tetap tertidur. Penelusuran merdeka.com, bayi yang dibawa oleh pengemis tersebut bukanlah anak kandungnya.Bayi tersebut merupakan bayi yang disewa untuk membantu pengemis mencari uang. Besaran sewa yang harus dibayarkan mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari. Alasan si pengemis menggunakan bayi tidak lain adalah untuk meningkatkan penghasilan mereka.Seorang pengemis mengaku dengan membawa bayi, uang yang didapatkan dari mengemis bertambah. Sebelumnya pengemis tersebut hanya mendapatkan uang paling besar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun setelah membawa bayi, penghasilan mereka meningkat hingga Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu sehari."Supaya orang kasihan," kata seorang pengemis saat ditanya merdeka.com, Rabu (5/3).Bayi lucu yang masih berusia di bawah 5 tahun, bahkan ada yang belum setahun. Sebelum dibawa mengemis, bayi malang tersebut dibuat kondisinya agar nampak terlihat memprihatinkan. Mulai dari bajunya yang dibuat kucel hingga wajahnya yang dikotori arang dan debu agar terlihat kusam.Setelah itu si bayi diberikan obat tidur yang telah dicampur dengan susu yang diminumnya. Dengan memberikan obat tidur, si bayi akan terlelap seharian.

Ngemis buat sewa pelacur

Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan, menangkap kakek berusia 70 tahun yang kedapatan membawa uang sebanyak Rp 3,6 juta, dari hasil mengemis di sekitar Kebayoran Baru.Dikutip dari Antara, Kepala Sudinsos Jakarta Selatan, Kismoyohadi mengatakan, pria renta bernama Tibang ini diketahui sudah lama beroperasi di sekitar pasar Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru."Kakek Tibang biasa beroperasi di sekitar Pasar Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru. Ia sudah lama menjalani profesinya sebagai pengemis," kata Kismoyohadi, Jakarta, Kamis (2/7).Kismoyohadi mengatakan, kakek Tibang merupakan warga asal Parung, Bogor, yang sudah dua kali terkena penjangkauan petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos Jakarta Selatan.Saat petugas memeriksa hasil pendapatan Tibang, uang tersebut kebanyakan pecahan di atas lima ribu rupiah, dan sangat jarang ditemukan pecahan seribu atau dua ribu rupiah."Ini mengindikasikan masyarakat tidak tanggung-tanggung dalam memberikan uang kepadanya," kata Kismoyo.Menurutnya, perbuatan masyarakat yang dianggap untuk memperbanyak amal di bulan Ramadan ini sebetulnya telah melanggar Perda 8 Tahun 2007, tentang Ketertiban Umum. Hal ini menurutnya sangat berpotensi mengundang orang daerah untuk datang ke Jakarta dan berpura-pura menjadi pengemis.Kismoyo menambahkan, penghasilan yang didapat oleh pengemis itu sebenarnya justru bukan untuk membeli makanan berbuka puasa, melainkan untuk tindakan asusila. Dalam kasus Kakek Tibang ini, ia biasa menghabiskan penghasilannya untuk membayar wanita tuna susila, karena dirinya hidup seorang diri dan tidak memiliki keluarga. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah

Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.

Baca Selengkapnya
Viral Pengemis di Surabaya Paksa Minta Uang Rp5 Ribu, Diduga Sudah Beroperasi di Berbagai Tempat
Viral Pengemis di Surabaya Paksa Minta Uang Rp5 Ribu, Diduga Sudah Beroperasi di Berbagai Tempat

Pengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Baca Selengkapnya
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube

Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi 2 Preman Palak Mobil Melintas di Tanah Abang, Ini Cerita Sebenarnya
Viral Aksi 2 Preman Palak Mobil Melintas di Tanah Abang, Ini Cerita Sebenarnya

Polisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Pengamen di Medan Tusuk Ban Mobil karena Tak Diberi Uang, Aksinya Bikin Geram Warganet
Viral Aksi Pengamen di Medan Tusuk Ban Mobil karena Tak Diberi Uang, Aksinya Bikin Geram Warganet

Pengamen di Medan ini mengeluarkan pisau lalu menusuk bagian ban depan mobil.

Baca Selengkapnya
Bikin Resah Warga Jakarta Utara, Preman Berkedok Tukang Parkir Liar 'Diangkut' Polisi
Bikin Resah Warga Jakarta Utara, Preman Berkedok Tukang Parkir Liar 'Diangkut' Polisi

Dari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu

Baca Selengkapnya
Heboh 'Pocong' di Margonda Depok Tuai Pro dan Kontra
Heboh 'Pocong' di Margonda Depok Tuai Pro dan Kontra

Kemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.

Baca Selengkapnya
Viral Sekelompok Pemuda Tarik Pungli Modus Bersihkan Selokan, Endingnya Sesuai Harapan Netizen
Viral Sekelompok Pemuda Tarik Pungli Modus Bersihkan Selokan, Endingnya Sesuai Harapan Netizen

Viral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.

Baca Selengkapnya
Viral Pegawai Minimarket di Medan Terlibat Adu Mulut dengan Pengamen, Aksinya Bikin Salut Warganet
Viral Pegawai Minimarket di Medan Terlibat Adu Mulut dengan Pengamen, Aksinya Bikin Salut Warganet

Kejadian yang berlangsung di sebuah minimarket di Jalan Medan Binjai KM 12 itu lantas menuai berbagai reaksi dari netizen.

Baca Selengkapnya
Ini Jalanan Paling Banyak Pungli di Indonesia, Adanya di Bekasi Setiap 3 Meter Ada Preman Minta Setoran
Ini Jalanan Paling Banyak Pungli di Indonesia, Adanya di Bekasi Setiap 3 Meter Ada Preman Minta Setoran

Aksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.

Baca Selengkapnya
Pengemis Asal Bojonegoro Bawa Uang Rp18 Juta saat Beraksi di Jalanan, Begini Ujungnya
Pengemis Asal Bojonegoro Bawa Uang Rp18 Juta saat Beraksi di Jalanan, Begini Ujungnya

Pengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.

Baca Selengkapnya
Tragis dan Memilukan, Pengamen Keterbelakangan Mental Dipukuli  dan Uangnya Dirampas Orang Tak Dikenal
Tragis dan Memilukan, Pengamen Keterbelakangan Mental Dipukuli dan Uangnya Dirampas Orang Tak Dikenal

Sebanyak dua orang tega menghajarnya hingga merampas uang milik pengamen bernama Iwan itu.

Baca Selengkapnya