Fenomena 'Om Telolet Om' mendunia, ini kata Ahok
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama ternyata turut memperhatikan tren yang tengah berkembang di masyarakat hingga dunia. Salah satunya soal fenomena 'Om Telolet Om' yang bermakna meminta suara klakson dari bus antar provinsi.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menilai, fenomena ini cukup bagus. Bahkan, dia menganggap adanya nilai kreativitas dari anak-anak yang memburu suara klakson tersebut. Sehingga para sopir bus untuk menghadirkan suara klakson yang bervariasi.
"Ya itu bagus dong, bagus artinya anak-anak ini kreatif. Liburan sekolah datang ke terminal, 'Om Telolet Om'," katanya sambil tersenyum di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa bus telolet di Tangerang dianggap berbahaya? Kondisi ini dirasa berbahaya dan rawan menyebabkan kecelakaan, terutama jika anak-anak yang mengejar bus terjatuh di lokasi tersebut.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini menyarankan agar anak-anak itu tidak harus memburu suara klakson tersebut hingga masuk ke jalan tol. Sebab bisa jadi bukan suara menarik yang mereka dapat, melainkan bahaya kecelakaan.
"Sampai ada yang masuk tol, ya saya kira enggak usah masuk tol lah. Kalau itu harus dikasih tahu juga. Tapi kalau datang ke terminal kreatif itu mereka. Saya kira kreatif. Karena yang diperlukan dalam persaingan global itu kreatifitas," jelas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kembali merebaknya tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri.
Baca SelengkapnyaFenomena telolet kembali muncul setelah bocah lima tahun di Cilegon tewas terlindas bus akibat berburu klakson yang beberapa tahun lalu sempat dilarang.
Baca SelengkapnyaSaat bus membunyikan "telolet", warga langsung berkerumun dan berjoget, sampai mengejar bus .
Baca SelengkapnyaTelolet basuri menjadi klakson yang viral di kalangan anak-anak Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBus yang menggunakan klakson tidak standar atau 'telolet' bakal ditindak tegas
Baca SelengkapnyaTruk tersebut melintas di jalan raya wilayah Tokushima, Jepang, sambil membunyikan klakson telolet.
Baca SelengkapnyaSebagaimana yang terlihat di kawasan Ragunan, anak-anak berkumpul di pinggir jalan untuk menunggu klakson bus telolet.
Baca Selengkapnya