Fokus Social Distancing, Pemprov DKI Belum Bahas Opsi Lockdown Akibat Corona
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya tengah mengantisipasi semua kemungkinan akibat penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Namun, dia mengaku, opsi untuk melakukan pembatasan wilayah atau lockdown belum menjadi yang utama.
Dia menjelaskan, Pemprov DKI terus melakukan imbauan kepada seluruh masyarakat Jakarta agar mengurangi interaksi sosial. Langkah ini menjadi cara untuk mencegah penyebaran penyakit menular tersebut.
"Ini tidak bisa terjadi kalau hanya pemerintah menganjurkan tapi masyarakat tetap melakukan interaksi. Karena itulah kita minta kepada seluruh masyarakat ikuti imbauan ini karena virus yang kita hadapi saat ini tidak terlihat tapi penularannya sangat pesat dan tidak pilih pilih siapa saja yang terutama yang berinteraksi dengan yang positif punya potensi tertular juga," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/3).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang mulai tes CPNS kedinasan? 'Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes,' ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
Terkait rencana tes massal Corona, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu telah menyiagakan jajarannya. Jika telah ada instruksi dari pemerintah pusat maka Pemprov DKI akan siap melakukan tes massal.
"Kita menyiapkan seluruh jajaran dinas kesehatan, seluruh aparat pemerintah kemudian untuk nantinya bisa kalau memang harus melakukan (tes massal) kita akan melakukan dengan tertib dan rapih," jelasnya.
Nantinya, dia mengungkapkan, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Kodam hingga jajaran Polsek, Babinsa dan Kamtibmas dalam menyelenggarakan tes massal Corona.
"Jadi nanti ketika kita sudah mengetahui berapa banyak alat testing yang akan diarahkan ke Jakarta, kita nanti akan siapkan juga untuk bisa melakukan itu di Jakarta dengan efisien," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada para tim satuan gugus tugas COVID-19 agar segera lakukan tes masal atau rapid tes dengan cakupan yang cukup luas. Hal tersebut kata Jokowi untuk mencegah dan mendeteksi awal seseorang terpapar virus corona.
"Segera lakukan rapid tes dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait 'Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19' melalui teleconference, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (19/3).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga meminta agar alat tes di perbanyak. Tidak hanya itu, dia juga meminta agar melibatkan rumah sakit pemerintah BUMN, Penda serta RS TNI Polri.
"Saya minta alat diperbanyak dan diperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan RS baik pemerintah, BUMN, Pemda, RS TNI Polri, dan swasta, dan lembaga riset yang dapatkan rekomendasi Kemenkes," ungkap Jokowi.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Covid-19 Achmad Yuri menjelaskan pemerintah saat ini sedang melakukan kajian terhadap pelaksanaan rapid test untuk memastikan status positif Covid-19 pada pasien.
Rapid test kata Yuri merupakan mekanisme yang berbeda dengan tes yang selama ini digunakan oleh pemerintah untuk menentukan status positif Covid-19 pada pasien.
"Karena rapid test ini menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan. Tetapi menggunakan serum darah yang diambil dari darah (pasien)," ungkap Yuri. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaJelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat melakukan tindak lanjut terhadap APK, apabila ada rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya"Dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan uji coba WFH dilakukan dengan persentase kehadiran 50 persen
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca Selengkapnya