FPI cuma sibuk jatuhkan Ahok, Sanusi korupsi tutup mata
Merdeka.com - Ratusan orang dari ormas Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/4) lalu. Dalam aksinya, mereka menuntut pimpinan KPK segera memanggil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terkait sejumlah kasus yang diduga beraroma korupsi.
Dalam orasinya, Habib Muhammad Rizieq mengatakan Ahok merupakan pemimpin yang psikopat. Ahok dinilai arogan dalam kekuasaan terhadap masyarakat Jakarta.
"Semua sikap Ahok itu psikopat, sehingga harus segera diperiksa oleh dokter ahli kejiwaan," kata Rizieq di depan Gedung KPK, Senin (4/4).
-
Kenapa Sadikin Rusli dituntut di kasus korupsi BTS Kominfo? Tuntutan Jaksa 'Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Sadikin Rusli oleh karena itu dengan pidana penjara selama empat tahun dikurangkan sepenuhnya dengan masa penahanan yang telah dijalankan oleh terdakwa dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan di rutan,' kata jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Dalam orasinya dia juga mengatakan KPK dinilai takut untuk memeriksa Ahok dalam dugaan Tindak Pidana Korupsi. Setidaknya dalam siaran pers yang beredar Ahok diduga melakukan tiga tindak pidana korupsi. Pertama soal penetapan nilai penyertaan modal dam penyerahan aset pemprov DKI Jakarta kepada PT Trans Jakarta melalui INBERG yang dilakukan lewat proses tidak sesuai ketentuan.
Kedua ada maladministrasi dari proses penyerahan aset INBERG Pemprov DKI Jakarta berupa tanah seluas 234 m persegi dan kasus pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras yang diduga merugikan keuangan negara mencapai Rp 191,3 miliar.
Usai dari kantor antirasuah, FPI bersama ormas yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Dalam aksinya, mereka menuntut DPRD untuk menindaklanjuti hak angket yang menyatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersalah melanggar sejumlah undang-undang.
Saat datang ke DPRD, mereka ditemui oleh Wakil Ketua DPRD DKI M Taufiq, anggota fraksi Nasdem Inggard Joshua dan anggota fraksi Hanura Zainuddin.
Sementara itu, saat menerima perwakilan Gerakan Masyarakat Jakarta, M Taufik mengatakan akan menjadikan tuntutan GMJ sebagai pertimbangan melanjutkan hak angket.
Entah ada dendam apa ke Ahok, FPI ternyata tak garang dengan sosok lain yang tersandung kasus korupsi. Sebagai contoh, ke mana FPI saat KPK mengungkap praktik suap reklamasi pulau di utara Jakarta yang menyeret nama Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi.
KPK telah menetapkan tiga orang tersangka atas kasus suap terkait pembahasan raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan raperda tata ruang strategis Jakarta Utara. Selain M Sanusi, KPK telah menetapkan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan karyawan PT Agung Podomoro Land Trinanda Prihantoro sebagai tersangka.
Padahal, kasus M Sanusi merupakan kasus besar yang sangat berdampak negatif bagi Jakarta dan penduduknya. Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pastinya merasakan dampak buruk akibat reklamasi tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini karena justru sebagai pimpinan lembaga antirasuah malah bekerjasama dengan tersangka.
Baca SelengkapnyaAktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi untuk mengkritik KPK karena tak kunjung menangkap Harun Masiku yang buron sejak empat tahun lalu.
Baca SelengkapnyaGugatan itu menyangkut penanganan kasus dugaan korupsi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang mandek hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaICW menyentil Firli Bahuri tak jauh berbeda dengan tersangka korupsi saat menghindari wartawan dan menutupi wajahnya
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memberikan update pengusutan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaDewas: Karutan KPK Tahu Ada Pungli Oleh Bawahannya, Tapi Malah Dimaklumi
Baca SelengkapnyaIndonesia Corruption Watch (ICW) menilai penanganan kasus dugaan pemerasan Ketua KPK Firli Bahuri di Polda Metro berjalan lambat.
Baca SelengkapnyaMenurut Samad, penetapan tersangka yang dilakukan Polda Metro Jaya terhadap pimpinan tertinggi KPK sudah benar dan tidak perlu diperdebatkan.
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.
Baca SelengkapnyaReinkarnasi dinasti itu berefek langsung atau tidak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaFirli mengaku butuh waktu sendiri dan lelah, karena menangani kasus tersebut
Baca Selengkapnya