FPI klaim makam habib di Kampung Pulo sudah ada sejak 260 tahun lalu
Merdeka.com - Suara Front Pembela Islam (FPI) muncul di tengah pro kontra penertiban hunian di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Mereka berdalih tak ada niat lain, selain menyuarakan permohonan warga agar makam kiai di sana tak dibongkar.
"Ini tidak ada kepentingan, masyarakat meminta makam keramat dan musala enggak dibongkar," ujar salah satu pimpinan FPI, Habib Moch Zein Bin Zeid Alatas, di Polda Metro Jaya, Jumat (21/8).
Zein mengatakan, di wilayah Kampung Pulo ada tujuh makam yang merupakan makam habib dan para kiai. Makam itu sudah sejak lama ada di sana.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Bagaimana para perampok menutup makam? “Penutupan galian yang dilakukan perampok itu menarik dan tidak biasa. Beberapa batu ditempatkan di sana, dengan sebuah tengkorak serigala di atasnya.
-
Siapa yang tidak menginginkan peti mati? Orang yang membuatnya tidak menginginkannya. Orang yang membelinya tidak membutuhkannya. Orang yang membutuhkannya tidak mengetahuinya.
-
Kenapa makam Pangeran Diponegoro tidak dipindah? Menurut Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, makam itu tidak perlu dipindah. Apalagi keberadaan makam tersebut dihargai dan dijaga oleh masyarakat Makassar. “Kalau saya tidak usah dipindah. Pangeran Diponegoro di sana juga dihargai masyarakat. Mereka juga menjaga makam itu“
-
Apa yang diminta oleh Batu Punden Keramat agar bisa dipindahkan? 'Batu itu tidak bisa terangkat, tetapi sesepuh mendapatkan wisik batu bisa diangkat dan dilestarikan dengan syarat bisa diangkat pada hari Jumat Kliwon,' kata Priyono. Pada masanya, kawasan Solo, Sukoharjo, dan sekitarnya memiliki banyak penari ledek. Namun sang batu mensyaratkan seorang penari ledek bernama Nyai Sandung. Konon apabila berhasil dipindahkan, punden tersebut bakal memberikan keamanan dan kesejahteraan untuk semua warga. Hal ini sesuai dengan ucapan ilham yang didengar sesepuh desa waktu itu.'Nek gelem ngopeni aku, ngerawat aku, aku sanggup gawe aman lan sejahtera warga,' begitulah suara bisikan itu.
-
Mengapa tidak ada kerangka manusia di dalam makam? Selain itu, menurut para ilmuwan, beberapa makam menjadi target perampokan sehingga tidak ada jasad manusia di dalamnya.
"Sekitar 260 tahun," katanya.
FPI mengaku semalaman berada di lokasi setelah penertiban. Di sanalah mereka mendapat keluhan warga.
"Pada intinya kami dari FPI nggak terlibat apa apa di Kampung Pulo. Kami menyampaikan saja apa yang diinginkan warga. Ini kerjasama yang baik. Kita sampai jam 2 malam, Kapolda juga ke lokasi. Kami sampaikan keinginan masyarakat. Pihak kepolisian bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa," harapannya.
Oleh karena itu, tambah Zein, pihaknya mengharapkan kerjasama yang baik dari kepolisian untuk menjaga dan mengamankan makam tersebut. "Kita dari pusat, kita beri tugas ke kepolisian untuk mengamankan hal ini," pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, mengharapkan FPI bisa ikut serta menjaga kondisi agar kondusif. "Semoga silahturahmi ini akan terus ada di awal momen Kampung Pulo. Mereka ikut menciptakan kondusif," tambahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaGua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaSaat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaIdris menjelaskan, pemanfaatan ruko harus ada izin pemanfaatan ruko untuk rumah ibadah selama dua tahun.
Baca SelengkapnyaMasjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Baca SelengkapnyaSaat massa datang , Kapel tersebut sedang tidak menggelar ibadah.
Baca Selengkapnya