Gara-gara tikus, Pemprov DKI sampai anggarkan Rp 200 juta
Merdeka.com - Balai Kota DKI Jakarta sedang 'dihantui' serangan tikus. Tikus tersebut sudah membuat resah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan pegawai di Balai Kota.
Bahkan, salah satu anak buah Ahok, Kepala Sub Bagian di Biro Umum DKI Jakarta, Bety kakinya digigit oleh tikus saat menjalankan tugasnya. Akibat gigitan binatang pengerat tersebut, jempol kaki Bety luka.
Kepala Biro Umum Agustino Darmawan mengatakan, kejadian bermula saat Bety tengah bekerja di ruangannya. Akibat merasa gerah pada bagian kakinya, anak buah Ahok ini memutuskan untuk mencopot sepatunya.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
"Ibu Bety kakinya digigit. Siang-siang lagi duduk kerjain sesuatu kan kalau kepanasan buka sepatu. Nah, jempolnya itu dilihat sama tikus gede. Dia (Bety) enggak lihat ada tikus, terus berdarah digigit," ungkap Agustino di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/5).
Menurutnya, tikus tersebut tidak berhasil ditangkap karena langsung masuk ke dalam lubang. Agustino menjelaskan sudah sejak lama tikus berkeliaran di kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Tikus kan bersarang di mana-mana, pembasmiannya enggak bisa parsial-parsial. Jadi, saya pas di sini bulan Februari 2014 saya juga kaget kok gedung gede gini banyak tikus. Saya gak tahu yang dulu kenapa ga dibasmi secara masif," katanya.
Tak mau ada korban berikutnya, Ahok meminta Kepala Biro Hukum, Agustino Darmawan, menyiapkan anggaran Rp 200 juta untuk mengusir hewan pengerat dengan cara melakukan bersih-bersih di seluruh sudut Balai Kota.
"Sudah saya anggarkan untuk membersihkan tikus secara masif. Semuanya pakai anggaran Biro Umum Rp 200 juta," ungkapnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kucing tak layak diperlakukan seperti itu.
Baca SelengkapnyaCara mengusir tikus yang membandel secara alami terbukti cukup ampuh jika dilakukan secara konsisten dan menyeluruh.
Baca SelengkapnyaRK bilang berdasarkan studi yang ada, Jakarta tercatat hanya aman dan ramah untuk laki-laki saja.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Puskeswan sangat kurang di Jakarta dan baru tersedia di Ragunan saja.
Baca SelengkapnyaKegiatan sterilisasi gratis ini diadakan untuk mengendalikan angka populasi kucing di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi Vendor Relokasi Kucing dengan Cara Dibungkus Plastik Disorot, Ini Penjelasan Pengelola GBK
Baca SelengkapnyaPram mendapat aspirasi dari warga bahwa kotoran kucing kerap menjadi persoalan.
Baca SelengkapnyaPramono mencontohkan negara Jepang maupun Eropa yang sudah melakukan hal ini.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaGibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca Selengkapnya