Gaya komunikasi Ahok dinilai tak cerminkan ideologi pancasila
Merdeka.com - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai gaya komunikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berpotensi menghilangkan nilai ideologi pancasila. Ahok dianggap tidak mencerminkan ideologi Pancasila khususnya sila kedua yang berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sebab, mantan Bupati Belitung Timur itu kerap melontarkan kata-kata tidak beradab di hadapan publik.
"Merubah komunikasi Ahok itu susah, kata-katanya tidak beradab. Dia mengikis nilai-nilai yang termaktub pada nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dia tidak pantas jadi Gubernur," tegas Emrus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (8/5).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Sebagai aparatur negara, kata Emrus, Ahok seharusnya bisa menerapkan prinsip Pancasila di mana dan kapan saja. Namun, kenyataannya bakal calon gubernur DKI itu, sulit menjaga komunikasi yang layak bahkan kerap menyakiti warga. Salah satu contoh, Ahok sering melontarkan kata 'bajingan'.
"Coba lihat, kemana pun dan di mana pun gaya komunikasi tidak beradapnya seperti itu," terangnya.
Ditegaskan dia, jika seluruh elemen masyarakat maupun penyelenggara negara tidak lagi menerapkan tiap nilai Pancasila maka pemahaman radikal atau pemahaman berbasis komunis mudah masuk ke Indonesia. Ideologi Pancasila nantinya akan tumbang dengan sendiri.
"Sedikit demi sedikit nilai pancasila terkikis maka ideologi lain akan tumbuh subur. Karena secara akademis, kenyataan sosial juga dicipta melalui dialektika komunikasi," tuntasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca Selengkapnya