Gelagat tak biasa Dodi Triono saat reunian, sebelum akhirnya dibunuh
Merdeka.com - Kepergian Dodi Triono (59) secara tragis membuat kerabat dan teman-temannya begitu bersedih. Namun, Toni Sis Harianto salah seorang sahabat Dodi menyatakan, sebelum meninggal, ia sudah melihat gelagat tak biasanya pada diri arsitek itu.
"Jadi waktu itu kita ketemu reuni, enggak biasanya sikap jadi pendiam terus saya lihat, saya bukan paranormal ya, tapi saya lihat matanya kok begini ya, kok kayak kosong," kata Toni saat berada di TPU Tanah Kusir, Rabu (28/12).
Toni mengaku sudah mengenal Dodi sejak 40 tahun lalu, saat menjadi mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
-
Gimana mereka ketemu? Di balik pernikahannya yang terkesan sangat mendadak itu, banyak netizen menduga keduanya menikah melalui jalur perjodohan. Namun, dugaan tersebut tidak dikonfirmasi oleh keduanya hingga 1 tahun usia pernikahannya.
-
Kenapa Dodi hampir bunuh diri? Jadi puncaknya di 2020 itu, saya babak belur, nggak bisa menangani sendiri, hidup udah begini utang di mana-mana, udah tinggal bunuh diri aja dah,' katanya
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Bagaimana Dodi bangkit dari keterpurukan? Di tengah kondisi yang udah nggak bisa apa-apa itu, saya coba iseng tanya ke keluarga, saudara gimana bapak saya dulu merintis, ternyata jauh lebih parah. Masa saya baru segini sudah nyerah. Dari situ saya coba bangkit,' tambahnya.
"Dia anak tunggal, dia sangat disayang orangtua dan rajin salat. Dia itu doyan kerja. Dia itu orangnya bijak, tidak sombong sama sekali," kenangnya.
Dirinya juga menyatakan, jika kejadian tersebut adalah kehendak Tuhan.
"Memang sudah takdir Allah yaa. Mudah-mudahan almarhum Dody dan anaknya diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaDia sempat meminta sesuatu kepada ibunya sebelum kembali ke Depok.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 10 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membenarkan kabar bahwa P pernah menceritakan penganiayaan dialaminya kepada sang pacar.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Fakta-fakta Baru Kasus Mutilasi di Sleman
Baca SelengkapnyaDiduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit pinjaman online.
Baca SelengkapnyaTersangka memesan korban untuk berkencan lewat aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaKematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaMD ditangkap usai menikam mantan suami istrinya AR (40) hingga meningga dunia.
Baca SelengkapnyaPria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaDini tidak pulang-pulang ke rumah keluarganya di Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, sejak 12 tahun lalu.
Baca Selengkapnya