Gelar gebyar wayang, UI berharap budaya Indonesia setenar K-POP
Merdeka.com - Seiring masuknya pengaruh budaya asing, keberadaan budaya wayang di Indonesia kian tergerus. Menyadari hal tersebut, Universitas Indonesia mencoba mempertahankan eksistensi wayang melalui Gebyar Wayang Universitas Indonesia (GWUI).
Gebyar wayang di UI sebenarnya telah berlangsung sekitar dua tahun lalu. Gerakan ini digalakkan oleh Komunitas Wayang UI. Namun, respon yang didapat belum sepopuler Jazz Goes To Campus (JGTC) atau acara K-POP di Indonesia.
"Dulu kami menyelenggarakan ini supaya enggak kalah dengan JGTC, band itu kenceng di kampus kalau wayang enggak diperkenalkan maka UI cuma jadi agen band. UI harus mengisi kekosongan budaya melalui wayang, " kata Perwakilan Komunitas Wayang UI, Woro Retno Masturi di Rektorat UI, Jakarta, Kamis (21/5).
-
Apa itu Wayang Sodo? Wayang Sodo dibuat menggunakan bahan yang cukup sederhana, yaitu lidi.'Awalnya bukan dari lidi mas. Saya membuatnya dari rumput. Dulu anak-anak di sekitar sini sering saya buatkan wayang,' kata Mbah Marsono dikutip dari website nasirullahsitam.com pada 2019 lalu.
-
Apa itu Wayang Ringkang? Wayang Ringkang merupakan seni wayang golek gaya baru yang modern.
-
Apa Wayang Krucil itu? Wayang krucil atau wayang klithik adalah pertunjukan boneka datar dua dimensi yang terbuat dari kayu yang diukir dan diberi warna. Mengutip cakdurasim.com, wayang ini memiliki ketebalan antara 2-3 cm. Bagian lengannya terbuat dari kulit agar dapat digerakkan.
-
Apa jenis wayang khas Jakarta? Di sana terdapat tradisi wayang khas bernama Golek Lenong Betawi.
-
Apa itu Tari Topeng Wuwung Kawangi? Daya tarik genteng tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah seni tari bernama topeng Wuwung Kawangi.
-
Bagaimana cara mengenal berbagai nama wayang? Melansir dari ragam sumber, Rabu(26/7) berikut adalah daftar nama-nama wayang yang perlu diketahui.
Ketua pengarah, Sarito Wirawan juga menambahkan, gebyar wayang ini juga menjadi salah satu cara untuk menangkal pengaruh buruk dari budaya luar, termasuk paham radikalisme.
Kendati demikian, gerakan pelestarian wayang ini perlu didorong terus. Pemerintah dan kampus dalam hal ini, bisa meniru cara Korea mengembangkan K-POP mereka.
"Pemerintah Korea sistematis mendesain sejak 15 tahun lalu sudah mengkader dan dianggarkan dan di-plot. Budaya kita itu sudah bisa dijual dan bisa dibeli karena potensial," tandas Sarito.
Acara GWUI dimulai dari tanggal 21 sampai 23 di Balairung UI. Rangkaian acara dimulai dengan lomba mading dan gamelan tingkat universitas. Selanjutnya, acara puncak di hari kedua ada pagelaran wayang kulit purwa dengan lakon Tripama Kawedhar dengan Dalang Ki Manteb Sudharsono.
Hari terakhir pertunjukan wayang Potehi dan wayang Golek Purwakarta dari mahasiswa dan ditutup dengan wayang kulit Purwa lakon Rama Tambak dengan Dalang Ki Enthus Susmono.
Dalam acara ini, Ki Manteb Sudharsono juga akan menerima pengharagaan Makara Utama. Ki Manteb dianggap telah berdedikasi dan berkontribusi sebagai pegiat dan pelestari wayang Indonesia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengatakan, budaya Indonesia Nusantara itu luar biasa diambil dari Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaJenis wayang kulit di Indonesia tersebar di beberapa daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKesenian daerah memiliki daya tarik luar biasa saat dipopulerkan oleh anak muda seperti Rafy
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, konser K-Pop meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dinilah telah memberikan perhatian lebih terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya, selama menjabat Gubernur dua periode.
Baca SelengkapnyaCak Imin membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan yang mengembangkan budayanya.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaAbetnego juga mengaku optimistis kesenian Reog Ponorogo akan lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini selain mengenalkan warisan budaya wayang kulit kepada Gen Z juga sebagai ajang regenerasi perajin wayang.
Baca SelengkapnyaSebagai seniman Yura tidak hanya fokus pada karya musik, tetapi juga berkontribusi dalam mengangkat budaya Indonesia ke kancah internasional.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca Selengkapnya