Gerindra Jakarta siapkan kader hadapi pemilu 2019
Merdeka.com - Partai Gerindra DKI terus melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2019 secara serentak. Mereka, siap menghadapi pemilu dengan sistem apa pun. Baik itu Sainte Lague atau kuota here, dalam perhitungan calon anggota legislatif (Caleg).
Ketua Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD Partai Gerindra DKI Syarif mengungkapkan, persiapan pemenangan di Jakarta Pemilu 2019 harus dilakukan sejak sekarang. Salah satu caranya adalah dengan diskusi sistem kepemiluan dengan penyelenggara.
Dia mengungkapkan, cara ini merupakan bagian untuk memberikan pemahaman seluruh kader partai agar mengerti bagaimana memenangkan partai dan jadi legislator.
-
Bagaimana Prabowo menjaga kontestasi Pemilu? Prabowo dalam jumpa pers selepas pertemuan menyampaikan secara langsung tekadnya untuk menjaga kontestasi pemilu tetap santun.
-
Bagaimana Prabowo mempersiapkan diri? Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya,' kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
-
Bagaimana Pramono siap menang Pilgub Jakarta? ‘Kalau kita sudah maju, kita juga harus yakin untuk menang, kalau nggak yakin menang ngapain maju?’, kata Pramono di Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2024).
-
Bagaimana asas pemilu Indonesia diterapkan dalam praktik? Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, ada enam asas pemilu Indonesia yang harus dijunjung tinggi oleh penyelenggara, peserta, dan pemilih pemilu, yaitu: Asas langsung: rakyat sebagai pemilih mempunyai hak secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara. Asas umum: semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam hal usia berhak ikut dalam pemilihan umum, baik memilih atau dipilih. Asas bebas: setiap warga negara yang telah memiliki hak memilih diberi kebebasan dalam menentukan pilihannya, tanpa tekanan dan paksaan, sesuai dengan hati nurani dan kepentingannya. Asas rahasia: dalam memberikan suara, kerahasiaan pemilih haruslah dijamin alias tidak akan diketahui oleh siapapun dengan cara apapun. Asas jujur: dalam menyelenggarakan pemilu, baik penyelenggara serta semua pihak yang terlibat, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Asas adil: dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pihak yang terlibat mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun. Keenam asas pemilu ini dikenal juga dengan akronim Luber Jurdil. Asas-asas ini bertujuan untuk memastikan proses pemilu berlangsung sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kedaulatan rakyat.
-
Bagaimana asas Pemilu di Indonesia diterapkan? Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU 7/2017), terdapat enam asam pemilu yakni Luber Jurdil merupakan kependekan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Berikut ini penjelasannya:
-
Apa saja asas pemilu di Indonesia? Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Kami, tidak ingin kader enggak mengerti aturan main pemilu," jelas Syarif di Jakarta Kamis (3/8).
Sekretaris Komisi A ini menjelaskan, partai besutan Prabowo Subianto telah siap dengan sistem apa pun pemilu 2019. Namun, dia mengharapkan, kader mengerti hitung-hitungan menjadi caleg.
"Program ini setiap Rabu dan bagian pendidikan politik. Kami sudah siap diverifikasi. Baik administrasi maupun faktual," tegasnya.
Sementara itu, Komisioner KPU DKI Betty Epsilon Idroos mengungkapkan, verifikasi partai Peserta Pemilu dilakukan untuk partai baru. Partai lama tidak diverifikasi ulang. Verifikasi administrasi dilakukan untuk semua parpol.
"Hanya administrasi," jelasnya.
Menurut Betty, jika terdapat perselisihan kepengurusan partai maka yang dipakai adalah kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang memperoleh putusan Mahkamah Partai dan didaftarkan serta Keputusan Menteri Hukum dan HAM.
"keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia," jelasnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI menyelenggarakan diskusi reboan, dengan tema Kewenangan dan Efektivitas Penyelenggara Pemilu 2019, di Kantor DPD Gerindra DKI, Cempakaputih, Jakarta Pusat, kemarin (2/8). Diskusi ini, dihadiri Komisoner KPU DKI Betty Epsilon Idros, Ketua Panwaslu Kota Jakarta Barat, dan perwakilan Perludem. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo minta kader manfaatkan waktu masa kampanye yang tersisa 2 bulan lagi untuk turun ke bawah
Baca SelengkapnyaPermintaan Prabowo tentu memiliki maksud. Terlebih pendaftaran Pilpres 2024 semakin dekat.
Baca SelengkapnyaPuan meminta kader PDIP bersiap, sehingga ketika mendapat instruksi siap bergerak.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat menyapa para sejumlah caleg dari Tangerang Raya dan menyebut dirinya sebagai Jawara.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan bahwa partainya adalah partai yang sopan, selalu berada di jalan yang lurus tanpa melakukan fitnah dan cacian kepada lawan politik.
Baca SelengkapnyaPerombakan di jajaran DPD Gerindra diharapkan mampu melakukan percepatan strategi pemenangan yang akurat untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKeputusan yang telah diambil Prabowo akan diperjuangkan seluruh keluarga besar Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaPartai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBelum ada arahan khusus dari DPP Partai Gerindra mengenai Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai membahas strategi pemenangan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBocorannya tokoh yang akan diusung berasal dari internal koalisi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya