Gerindra tak masalah TGUPP gunakan APBD DKI Rp 28 miliar
Merdeka.com - Partai Gerindra menilai polemik terkait anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) telah selesai. Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri telah mempersilahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan APBD DKI Jakarta Rp 28 miliar untuk tim tersebut.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, polemik tersebut selesai setelah Kemendagri mengenai penganggaran TGUPP. Namun memang ada beberapa evaluasi yang harus dilakukan.
Di mana evaluasi tersebut adalah memasukkan kembali nomenklatur anggaran TGUPP di bawah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pasalnya sebelumnya anggaran TGUPP berdiri sendiri.
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang akan dibahas dalam Rapimnas Gerindra? Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan membahas hal-hal penting yang menjadi sikap politik Partai Gerindra, kemudian akan diumumkan pada saat penutupan Rapimnas.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
"Sudah clear tidak ada masalah. Kemendagri menerima penjelasan, bahwa dana bisa pake APBD di pos Bappeda," katanya kepada merdeka.com, Kamis (28/12).
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menambahkan, partai besutan Prabowo Subianto tidak masalah jika nantinya TGUPP akan menggunakan APBD DKI Jakarta. Untuk diketahui, TGUPP pada tahun anggaran 2018 akan menghabiskan dana sekitar Rp 28 miliar.
"Tidak masalah. Kita mendukung hasil kesepakatan kemarin antara Kemendagri dengan Gubernur," tutup Syarif.
Sebelumnya, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifuddin mengatakan, tidak pernah menolak adanya TGUPP dalam evaluasi APBD DKI Jakarta 2018. Karena yang terjadi adalah adanya perpindahan pos anggaran pada masa kepemimpinan Anies-Sandiaga Uno.
Dia menjelaskan, sebelumnya TGUPP berada di bawah pos anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Sedangkan pada APBD DKI Jakarta 2018, TGUPP keluar dari pos anggaran Bappeda dan berdiri sendiri. Dan inilah yang menjadi evaluasi utama dari Kemendagri.
"Setelah kita diskusikan, dari TPAD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) mengusulkan (TGUPP) untuk ditempatkan di Bappeda. Mengoordinasikan tugas-tugas SKPD. TGUPP masih relevan tugasnya dengan fungsi Bappeda. Sehingga saya katakan itu diskresi bagi daerah," katanya di Jakarta, Kamis (28/12).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaPras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaPenggunaan anggaran tersebut harus tetap dilakukan secara hati-hati seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah saran yang diberikan Kemendagri kepada Pemprov DKI ihwal pembatalan proyek ITF Sunter.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak mendukung wacana revisi Undang-Undang MD3 soal kursi Ketua DPR.
Baca SelengkapnyaSebelum besaran APBD Perubahan (APBD-P) disepakati, lima komisi di DPRD DKI Jakarta telah melakukan pembahasan selama empat hari, sejak 9-12 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaRaperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPK Pemprov DKI Jakarta juga belum menerima pendapatan dari sewa lahan oleh sejumlah BUMD.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaKetua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.
Baca Selengkapnya