Gerindra tak mau usung calon gubernur DKI kayak Ahok
Merdeka.com - Dalam bursa bakal calon Gubernur DKI di Pilkada 2017, Partai Gerindra adalah pihak yang kerap melontarkan sejumlah nama tokoh, yang akan digadang untuk menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Salah satu kriteria yang harus dipenuhi oleh para bakal calon Gubernur DKI yang akan mereka usung itu, adalah orang-orang yang dinilai berperangai lembut, baik dan tidak kasar.
"Syaratnya jangan kasar. Iya dong, masa sama rakyat lo kasar," ujar Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Muhammad Taufik, di Gedung DPRD, Rabu (23/9).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menyebut, sampai saat ini sudah banyak nama yang diincar oleh Gerindra, untuk dijadikan bakal calon gubernur DKI Jakarta. Dirinya bahkan menyebutkan sejumlah nama, seperti misalnya Sandiaga Uno, Ahmad Muzani, Sanusi, Ridwan Kamil, dan Fadli Zon.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Bagaimana Ganjar meminta pendukungnya menjaga suara? Kembali Ganjar meminta para pendukung untuk mempertahakan suara di Jawa Tengan layaknya menjaga rumah dengan kunci rapat. 'Kandang banteng pertahankan bantengnya. Yang PPP semuanya kunci, jangan sampai di kritikiti, dipitili. Ada tiba-tiba masuk pelan-pelan siji siji hati-hati. Termasuk Hanura dan Perindo,' Ganjar menandaskan.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Sandiaga Uno misalnya, dia lembut, sukses, saya kira Sandiaga Uno orang yang tidak akan mau menyakiti. Dia kan wakil ketua dewan pembina Gerindra," ujar Taufik.
Namun, Taufik mengatakan jika sampai saat ini pihaknya belum mengadakan pertemuan resmi, terkait pembahasan nama-nama tersebut.
Ketika ditanya peta koalisi dengan parpol lain, Taufik mengaku tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggaet partai mana pun termasuk PDIP, kecuali kepada pihak yang mendukung Ahok.
"Kalau Ahok enggak, syarat utamanya kan enggak boleh kasar tadi," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud meminta, semua pihak termasuk masyarakat menolak usulan RUU tersebut.
Baca SelengkapnyaGerindra sedang dibicarakan untuk diusung dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menyiapkan opsi nama Kaesang jika Ridwan Kamil batal maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaRUU DKJ yang berisi gubernur Jakarta dipilih Presiden menuai polemik.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaCawapres Muhaimin Iskandar tegas menolak usulan DPR soal Gubernur DKI dipilih oleh presiden.
Baca SelengkapnyaSanksi itu mengancam pihak mengajak tidak mencoblos terlebih mengiming-imingi atau memberi uang kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaFraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya