Golkar terus goda Ahok tinggalkan Teman Ahok
Merdeka.com - Keputusan Basuki T Purnama (Ahok) maju melalui jalur independen dalam Pilgub DKI 2017 rupanya tak berjalan mudah. Banyak godaan yang terjadi dalam proses pencalonan Ahok bersama bakal cawagub Heru Budi Hartono.
Partai Golkar salah satu yang paling ngotot merayu Ahok untuk tak maju melalui jalur independen. Padahal, keputusan maju melalui jalur independen sudah diutarakan Ahok sejak lama. Dia tak ingin mengecewakan relawan Teman Ahok yang sudah berjuang kumpulkan KTP dukungan warga DKI.
Golkar terus melakukan pujian kepada mantan bupati Belitung Timur itu. Khususnya setelah Setya Novanto jabat sebagai ketua umum Partai Golkar dalam Munaslub Golkar yang digelar 14 - 17 Mei di Bali lalu.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Setya Novanto menilai, Ahok merupakan sosok yang sukses memimpin Jakarta. Meski belum memutuskan akan mendukung Ahok, namun Golkar menilai Ahok sosok yang saat ini terbaik untuk memimpin Jakarta.
Godaan Ahok diusung partai politik berawal dari kabar pasangannya Heru mundur dari pencalonan di Pilgub DKI. Tak berselang lama, muncul spanduk-spanduk yang mengatasnamakan diri sebagai relawan Ahok-Djarot.
Baik Ahok maupun Djarot menanggapi positif soal diduetkannya kembali gubernur dan wakil gubernur DKI ini dalam Pilgub Februari nanti. Keduanya saling memuji, hal ini yang membuat isu Ahok akan diusung partai makin menguat.
Wacana duet Ahok Djarot juga disambut positif Golkar. Hanya saja keputusan mendukung atau tidak, diputuskan dalam musda Golkar tingkat DPD I DKI Jakarta yang akan digelar dalam waktu dekat.
"Duet ini (Ahok-Djarot) memberikan suatu yang baik karena dijalankan dengan baik fungsi tugas dan perjalanan kariernya," kata Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6).
"Ini akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan DKI. Karena DKI butuh orang yang kuat," lanjut dia.
Novanto juga menilai, untuk mengatasi permasalahan DKI Jakarta, dibutuhkan pemimpin yang tak hanya memiliki kecerdasan saja. "Perlu yang berani, cerdas, dan mengayomi," terang Novanto.
Tidak cuma itu, Golkar pun masih optimistis jika Ahok pada akhirnya nanti akan meninggalkan Teman Ahok. Ahok dinilai akan memilih jalan parpol untuk maju di Pilgub DKI. Sementara dukungan Teman Ahok mengumpulkan KTP tak kunjung capai 1 juta KTP seperti perjanjiang awal.
"Saya yakin pada saatnya pasti akan berpikiran (maju) pada partai politik. Kami berikan Pak Ahok waktu, masih ada waktu," kata Novanto lagi.
Maka dari itu, Novanto enggan terburu-buru memberikan dukungan resmi kepada Ahok. Partainya akan melakukan perombakan pengurus DPD I Golkar DKI Jakarta terlebih dahulu.
"Saya melihat Ahok sosok yang sekarang ini memang banyak keberhasilan tercapai, itu semuanya saya serahkan semuanya, kami tunggu dari DKI," jelas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaKetika ditanya apakah Airlangga mundur karena dipaksa oleh pihak lain, Babah Alun enggan menjawab
Baca Selengkapnya