Gorok ayah sendiri, pelaku diketahui mengidap gangguan jiwa
Merdeka.com - S (37) tega menggorok leher ayahnya Hassan (70) hingga tewas bersimbah darah di Koja, Jakarta Utara. Tak hanya itu, pelaku juga tampak tak merasa bersalah dan berperilaku normal usai pembunuhan terjadi.
Sebelum membunuh ayahnya sendiri, korban dikenal mengalami gangguan jiwa jika sedang sendirian atau bersama keluarganya. Namun, perilakunya justru tampak normal saat bergaul dengan warga sekitar.
"Lumayan deket, yang normal, pelaku rada gangguan jiwa. Tapi sama warga biasa, main catur bisa. Kalau sendirian gak normal. Suka ngamuk sendiri-sendiri," ungkap tetangga korban, Muhammad Fahrizal (25) di lokasi kejadian, Sabtu (10/10).
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai. Hal itu dilakukan setelah pelaku mengambil barang korban berupa HP maupun uang tunai 300 ribu rupiah,' kata Kombes Pol Wira.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dia mengungkapkan, pelaku kerap marah-marah ketika korban tidak memenuhi permintaan pelaku. Padahal, S sudah memiliki usaha sendiri sebagai pencari kayu bekas di pelabuhan.
"Kalau enggak dikasih oleh korban, si pelaku suka ngamuk," ucapnya singkat.
Sebelumnya, Hasan (70), warga Jalan Perjuangan B Tanah Merah Bawah, RT 04/RW 11, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya di rumahnya pada Jumat (10/10) sekira pukul 15.30 WIB.
Menurut tetangga samping rumah korban, Muhammad Fahrizal (25), Hasan menjadi korban pembunuhan oleh anak kandung pertamanya berinisial S (37). Hasan ditemukan tewas pertama kali oleh anak bontotnya bernama Nining saat hendak melihat ayahnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaAnak berusia tiga tahun tersebut dibunuh oleh sang ayah saat tengah tertidur menggunakan golok.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E.
Baca SelengkapnyaDalam perkembangannya, terungkap terduga pelaku diketahui berinisial AB, 29 tahun.
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Garut, Minggu (30/6).
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar.
Baca SelengkapnyaPsikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani.
Baca Selengkapnya