Gorok leher teman, pelajar SMP sakit hati dibilang tolol
Merdeka.com - I (16), salah satu tersangka yang menggorok leher temannya di Cakung, Jakarta Timur mengaku sakit hati terhadap korban. Menurut I, korban kerap mengejeknya dengan menyebutnya tolol.
"Dendam. Suka ngata-ngatain," kata pelajar SMP kelas VII itu kepada awak media, di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (8/10).
Dalam pengakuannya, I mengatakan, tindakan olok-olok yang dilakukan korban berlangsung sejak dua minggu lalu. Atas itulah, tersangka merencanakan untuk memberikan pelajaran kepada korban dengan mengajak tersangka lainnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
"Baru kali ini ambil motor. Buat bayar SPP sekolah," katanya.
Sebelumnya lantaran diduga ingin memiliki sepeda motor milik temannya. Tiga pelajar berusia belasan tahun di Cakung, Jakarta Timur, tega menggorok leher temannya.
Ketiga pelaku berinisial I (16) dan FY (14), pelajar kelas VII SMP. Sementara salah satu pelaku seorang pelajar kelas X SMK berinisial RS (15).
Korban yang diketahui bernama Chaerul (16), seorang pelajar kelas X SMK Mercusuar, Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, mengalami luka sobek dileher. Dengan barang berharga miliknya seperti dua unit handphone dan satu unit sepeda motor raib dibawa para pelaku.
Kejadian bermula, ketika salah seorang pelaku mengirimkan pesan singkat kepada korban untuk menanyakan keberadaannya Sabtu (4/10) malam. Seketika itu langsung dibalas dengan korban yang menyebutkan dirinya sedang berada di kawasan Pulogebang, Cakung.
"Ketiganya menghampiri korban dan mengajaknya nongkrong di Taman Perumahan Jakarta Garden City (JGC) Kelurahan Cakung Timur Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Saat itu, seorang tersangka berinisial I sudah membawa pisau yang diselipkan di pinggang dan dengan ditutupi baju," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Ade Rahmat Idnal di Polres Jakarta Timur kepada wartawan, Rabu (8/10). (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar SMAN 7 Banjarmasin berinisial A (15) nekat menusuk teman sekolahnya berinisial M (15).
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaKejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca Selengkapnya