Hadapi Ledakan Kasus Covid-19, Kebutuhan Tenaga Kesehatan dan Keamanan Harus Ditambah
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mendorong percepatan penambahan sumber daya manusia bidang kesehatan dan keamanan di fasilitas kesehatan rujukan Covid-19. Hal ini untuk meminimalisir beban kerja para tenaga kesehatan di tengah ledakan angka kasus positif Covid-19.
"Melakukan rotasi tenaga dari tempat yang sedikit kasus atau membagi beban ke sarana kesehatan lain, akan mengurangi beban," ujar Gilbert, Jumat (25/6)
Politikus PDIP sekaligus epidemiolog itu menambahkan, selain SDM tenaga kesehatan penambahan sumber daya keamanan perlu ditambah guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Seperti kejadian di Rumah Sakit Umum Daerag Pasar Minggu, Jumat (18/6) lalu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana cara menghadapi tantangan kesehatan mental? You are allowed to take up space and ask for what you need.
Pasien Covid-19 berusia 38 tahun melakukan perlawanan terhadap tenaga medis dan menyebabkan hazmat yang dipakai seorang dokter robek.
Situasi penuh sesak dengan antrean pasien untuk mendapat perawatan medis, menurut Gilbert, sangat menekan psikologis pasien Covid-19. Sehingga perlu adanya penambahan tenaga medis dan keamanan.
"Tekanan yang dialami tenaga kesehatan karena penumpukan pasien di ruang gawat darurat perlu diantisipasi dengan menambah tenaga keamanan di ruang tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, dr. Yudi Amiarno, menyampaikan kronologis pasien laki-laki melawan petugas medis. Kejadian itu berawal dari video yang beredar di jagad maya.
Yudi menjelaskan, pasien laki-laki yang kemudian disebut dengan Tuan X berusia 38 tahun, datang ke RSUD Pasar Minggu pada Jumat 18 Juni 2021. Kondisi pasien berdasarkan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) positif Covid-19.
Tiba di RSUD, pasien dilakukan assessment oleh tim triase, kemudian dipindahkan ke ruang transit jam 14 untuk dilanjutkan tata laksana sesuai dengan pedoman.
"Kondisi ruang transit IGD pada saat itu dalam posisi penuh," ucap Yudi melalui keterangan video, Kamis (24/6).
Kemudian, tanggal 19 Juni 2021 jam 09.00 WIB, pasien tiba-tiba menyerang petugas secara verbal maupun fisik. Tidak dijelaskan oleh Yudi penyebab pasien melakukan perlawanan terhadap petugas saat itu
Dokter jaga yang mencoba menenangkan pasien meminta bantuan petugas keamanan. Saat itu, petugas keamanan berada di luar zona merah.
Namun, saat mendapatkan permintaan bantuan, petugas keamanan datang ke zona merah tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3.
Yudi menuturkan, akibat dari penyerangan, membuat hazmat yang digunakan oleh dokter jaga saat itu sobek.
"Sehingga dokter harus segera mengganti hazmat," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dan luka terus berdatangan. Lorong-lorong rumah sakit ini dipenuhi kekacauan.
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaDokter-dokter spesialis juga dipersiapkan seperti psikolog dan psikiater untuk membantu dalam pengobatan.
Baca SelengkapnyaPerintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca Selengkapnya