Hati-hati, sms penipu 'putra Anda terlibat narkoba' beredar
Merdeka.com - Penipuan melalui pesan singkat alias sms, belakangan ramai terjadi. Para pelaku melakukan aksinya dengan berbagai cara, mulai dari minta pulsa, mengaku kerabat yang butuh biaya dan sebagainya.
Parahnya, beberapa waktu lalu beredar sms yang isinya seolah mengabarkan kepada penerima pesan bahwa anaknya tengah ditahan polisi karena tersandung kasus narkoba.
Pengirim sms tersebut meminta penerima sms menghubungi seseorang yang diklaimnya sebagai personel polisi berpangkat AKBP. Jika tidak anak tersebut akan dibawa ke Polda Metro Jaya.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sms tersebut merupakan salah satu jenis penipuan dengan modus baru.
"Itu jenis penipuan juga, namun modusnya sudah berkembang," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/12).
Pihaknya kesulitan mengungkap pelaku karena sim card yang digunakan hanya sekali pakai saja.
"Jadi habis pakai untuk menipu mereka langsung membuang, jadi polisi kesulitan melacaknya," ucapnya.
Hal senada juga dilakukan penipu yang meminta ditransferkan uang ke rekening bank. "Jadi kalau korban sudah terlanjur transfer sejumlah uang yang diminta pelaku, maka rekening tersebut juga tidak bisa dilacak. Karena biasanya pelaku menggunakan identitas palsu untuk membuka rekening yang digunakan untuk beraksi," jelas Rikwanto.
Karena itu, ia meminta masyarakat tidak mudah percaya jika menerima sms yang bernada aneh.
"Atau bisa dicek ke kantor kepolisiam setempat," imbuhnya.
Berikut isi sms penipuan dengan modus baru yang diperoleh merdeka.com dengan nomor pengirim 082349479773.
"Sy adi teman anak bpk, kami skrg ditahan dipolres karna kedapatan memakai narkoba dirumh sy, scepatnya hub: 082349479788 a/n AKBP AHMAD, mumpung blm dibawa ke polda." (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan, bisnis ilegal ini diotaki seseorang berinisial DBS yang sebelumnya berprofesi menjual handphone dan sim card
Baca SelengkapnyaDua orang oknum karyawan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaPelaku ME beraksi saat membeli rokok di sebuah warung sembako milik warga Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaMenurut Menkominfo, modus baru itu membuat proses pelacakan menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai jika pengguna nomor HP yang sudah terdaftar di perbankan tak dipakai lagi.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaKominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.
Baca SelengkapnyaNomor-nomor ponsel yang tidak terpakai dan dianggap hangus bisa menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk membobol rekening bank pelanggan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ungkap Ada Modus Baru Judi Online yang Sulit Dilacak, Pejudi Deposit Lewat Pulsa Seluler
Baca Selengkapnya