Heru Budi: Jakarta Utara Berbeda dengan Wilayah Lain, Tantangannya Luar Biasa
Merdeka.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali melakukan Guyub Ketua Rukun Warga (RW). Kali ini, silaturahmi dilakukan untuk RW di Jakarta Utara.
Dalam acara yang berlangsung di Ecoventional Ecopark Ancol, Heru menyebut Jakarta Utara merupakan wilayah yang paling berbeda di Ibu Kota. Sebab, masih banyak permasalahan yang harus dituntaskan di situ.
"Memang wilayah Jakarta Utara ini berbeda dengan wilayah lain. Jakarta Utara memang tantangannya luar biasa untuk kita tetap semangat terus-menerus membangun wilayah Jakarta Utara," kata Heru dalam sambutannya pada Sabtu (11/2), di Jakarta Utara.
-
Dimana stunting terjadi di Indonesia? Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi nol pada 2024.
-
Mengapa stunting jadi isu penting di Jepara? “Sudah banyak program yang dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa KKN di antaranya penanganan stunting yang menjadi isu strategis baik nasional dan daerah,“ kata Sulistyo.
-
Kenapa stunting jadi perhatian di Kecamatan Buahbatu? Sebab jika tidak ditangani akan berpengaruh ke masalah kesehatan dan kebutuhan gizi di masa pertumbuhan.
-
Apa penyebab stunting pada anak dari keluarga menengah ke atas? Namun, pada keluarga menengah ke atas, penyebab stunting sering kali berbeda. Menurut Survei Status Gizi Nasional 2021 yang melibatkan 23.957 anak, salah satu penyebab utama stunting di kelompok ini adalah kurangnya waktu untuk menyusui, yang berdampak langsung pada pemenuhan gizi anak.
-
Bagaimana cara menurunkan stunting di Kecamatan Buahbatu? Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
-
Apa saja program penurunan stunting di Jepara? Program tersebut terbagi ke dalam empat kluster yaitu kluster sosial humaniora, agro, medika, dan saintek. Pada program penurunan stunting, tim melakukan pemetaan di setiap rumah dengan bekerja sama dengan delapan posyandu lewat penyuluhan serta edukasi soal stunting melalui pemberian makanan tambahan.
Ia mengungkapkan, kasus stunting atau kurang gizi bagi anak-anak paling tinggi terjadi di Jakarta Utara. Kasusnya, kata Heru, mencapai 1.800 anak.
"Pemerintah daerah tidak tinggal diam. Akan turun maka. Kami minta Pak RW untuk bisa membantu warga masing-masing untuk datang ke puskesmas, untuk diberikan intervensi pengobatan," ujar Heru
"Kami siap untuk melakukan itu dan jika stunting tidak bisa kita tangani, dampak terhadap keluarga itu, terhadap beban negara juga cukup tinggi," sambungnya.
Tak hanya stunting, Heru juga mengungkap adanya ibu hamil yang kurang gizi. "Begitu juga ibu hamil yang rawan terhadap gizi masih berada di Jakarta Utara," kata Heru.
Selain itu, Heru juga sempat menyinggung permasalahan banjir. Ia bercerita, saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara, ia merevitalisasi Waduk Pluit untuk mengurangi dampak banjir.
"Bersama-sama kita memperbaiki lingkunga Waduk Pluit. Itu pun memberikan dampak positif terhadap penanggulangan banjir walaupun sampai hari ini, banjir belum terselesaikan dengan baik," pungkas Heru.
Adapun kegiatan Guyub Ketua RW merupakan kegiatan rutin Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta. Dalam kegiatan ini, Heru didampingi didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto.
"Apresiasi saya sampaikan kepada 449 Ketua RW, 31 Babinsa, dan 31 Bhabinkamtibmas se-Jakarta Utara, karena sudah bekerja sama dalam menjaga dan merawat Jakarta. Terima kasih karena telah membantu Pemkot Jakarta Utara, sehingga Bapak Ali (Wali Kota) dalam menjalankan program pemerintah sangat terbantu, seperti penanggulangan rob yang terdampak kepada warga. Terkait urusan keamanan, saya titip wilayah kepada RW, lurah, dan camat, tentunya bersama TNI-Polri, kita harus kerja sama dalam mewujudkan hal itu," kata Heru.
Selain itu, Heru mengingatkan kepada peserta yang menghadiri kegiatan tersebut bahwa unsur RW adalah bagian dari perangkat pemerintahan daerah. Mereka juga ikut dalam melaksanakan program keamanan dari Kepolisian dan TNI dan saling bersinergi satu sama lain dalam berbagai kegiatan apapun.
"Kita harus bisa menjaga lingkungan di tingkat RT/RW. Kami minta kepada Ketua RT/RW untuk terus memantau warga di lingkungan dengan terus memahami dan mengayomi mereka. Kami juga mohon kepada para Ketua RW untuk bisa mensosialisasikan berbagai program pemerintah kepada masyarakat sehingga timbul unsur timbal balik," ujar Heru.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
798.107 Ribu balita di DKI Jakarta rawan gizi. Dari total itu, 36 ribu balita tercatat mengalami masalah gizi.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya7.649 Pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (KPK) di DKI Jakarta selama Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan ini terjadi tak sengaja. Mulanya, Heru berkunjung ke Tanah Tinggi untuk melakukan penataan permukiman.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin ekstrem di DKI Jakarta melonjak.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya