Hidup dan mati mereka demi Jakarta

Merdeka.com - Hidup di Jakarta memang dikenal keras. Hanya mereka bernyali dan berkemampuan mampu bertahan di tengah terpaan gelombang. Namun, tidak semuanya berjuang demi dirinya sendiri. Masih ada mereka ikhlas membantu para warga lainnya. Mereka hanya warga biasa, namun tindakannya luar biasa.
Tindakan mereka begitu mudah. Namun, dampak ditimbulkan mampu menyelamatkan ratusan mungkin ribuan warga lainnya. Mereka adalah Relawan Saber (sapu bersih ranjau paku).
Tiap hari bisa mendapatkan beberapa kilogram paku pada satu wilayah di Jakarta. Alat mereka pakai sangan sederhana. Hanya bermodal magnet ditambah tali atau kayu sebagai pengikatnya.
Inisiator gerakan ini adalah Abdul Rohim Saber. Niat dia hanya menjadi relawan membersihkan paku di jalanan tanpa pamrih. Rupanya, keikhlasan hati Abdul ini banyak dilirik masyarakat luas. Dia lantas didukung membentuk satu komunitas, disebut Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku (Saber Community).
Saat pertama kali dibentuk, komunitas ini hanya terdiri dari Abdul, Siswanto dan Endang. Abdul menjadi ketuanya dan wakilnya Siswanto. "Dulu terbentuk tanggal 11 bulan 8 tahun 2011," ujar Abdul kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Aktivitas bersih-bersih paku itu mereka lakukan pada pagi hari sebelum berangkat kerja dan malam hari setelah pulang bekerja. Saat membersihkan, tak jarang mereka dibantu warga.
Para relawan ini memang warga biasa. Namun, berbeda dengan sosok satu ini. Dia adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Sepak terjangnya selama memimpin Jakarta selalu diingat banyak warganya hingga saat ini.
Bang Ali, sapaan akrabnya, cukup berhasil menyulap Jakarta menjadi kota metropolitan meski anggarannya terbatas. Sejarawan Ridwan Saidi menceritakan, saat memimpin Jakarta, Bang Ali cukup gencar membangun kota dengan proyek-proyek buah pikirannya. Pada 1968 Bang Ali membangun Taman Ismail Marzuki sebagai pusat pengembangan kesenian dan kebudayaan. Tempat ini dibangun untuk menampung segala kegiatan kesenian masyarakat.
"Salah satu prestasi yang menonjol oleh beliau, berhasil membangun kampung Jakarta," ujar Ridwan Saidi saat berbincang dengan merdeka.com.
Di bawah komando Bang Ali, kata dia, Jakarta mengalami banyak perubahan. Bang Ali dikenal sebagai gubernur keras, namun membangun kota dengan manusiawi.
Ridwan melanjutkan, Bang Ali menyediakan tempat hiburan bagi warga Jakarta. Mulai dari Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Monas, hingga pelestarian budaya Betawi di Condet. Bahkan banyak hal dilakukan Bang Ali dan bertahan hingga sekarang.
"Menyelenggarakan pekan raya Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair, membangun persepakbolaan Persija dan lain-lain," ungkapnya. Namun, bukan berarti Bang Ali tidak berhadapan dengan persoalan politik dalam pembangunan kota. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya