Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

High Scope bantah ada aksi bully antar siswanya

High Scope bantah ada aksi bully antar siswanya ilustrasi bullying anak. ©www.mirror.co.uk

Merdeka.com - Muhammaad Frasha Gading, siswa sekolah High Scope Indonesia ini disebut-sebut ayahnya, Irsan Gading menjadi korban pembully-an oleh sepuluh orang temannya. Aksi bully itu dipicu oleh rebutan seorang perempuan yang disinyalir merupakan kekasih dari salah satu siswa yang mengeroyok Frasha.

Namun, hal itu langsung dibantah oleh pihak High Scope Indonesia.

Vice Principal K-9, High Scope Indonesia, Dimas Hartono mengatakan peristiwa itu hanyalah konflik yang terjadi diantara siswa SMP.

"Kami tegaskan ini bukan bullying. Untuk kejadian ini kami sebut konflik antar anak remaja," kata Dimas kepada wartawan di High Scope Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).

Menurut pihaknya, ada tiga kategori suatu tindakan disebut bullying. Pertama adanya ketidakseimbangan power seperti fisik, status sosial. Kedua, adanya penargetan yang dilakukan oleh pelaku dan ketiga kejadiannya dilakukan berulang-ulang.

"Biasa salah paham anak-anak remaja. Bisa kami pastikan ini bukan bullying," kata dia menegaskan.

Dimas menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada hari sabtu di luar jam sekolah. Tak hanya itu kejadian itu terjadi di bukan lingkungan sekolah.

Meski demikian pihak sekolah tidak tinggal diam. Pihak sekolah mengambil peran sebagai mediator dalam mengangani kasus ini.

"Sesusia dengan peraturan, karena tujuannya mendidik kami berikan surat peringatan dan surat permintaan maaf," tandasnya.

Sebelumnya, ayah korban Irsan Gading menjelaskan anaknya yang sedang menonton pertandingan futsal tiba-tiba digiring oleh 10 temannya ke belakang sekolah lantaran disangka merebut pacar siswa lainnya. Aksi pembully-an dan pemukulan tersebut terjadi pada 5 Maret 2016 di belakang sekolah High Scope TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Dari penjelasan anaknya, Farsha ditarik kebelakang sekolah saat sedang menonton futsal. Sesampainya di sana ia langsung dikelilingi lebih dari 10 siswa dan langsung menanyakan status hubungannya dengan seorang gadis. Diduga, gadis ini merupakan kekasih dari salah satu siswa yang mengerubunginya itu.

"Awalnya ditanya-tanya apakah dia berhubungan dengan seorang temen perempuan? Which is itu perempuan pacar salah seorang dari yang narik dia kebelakang sekolah. Sambil mereka teriak dengan sekeras-kerasnya menanyakan hal tersebut," cerita Irsan.

Tiba-tiba lanjut dia, satu orang maju dan memukul mata anaknya. Lalu memberikan pukulan kedua sampai terjatuh kesakitan. Tak berhenti disitu, wajah anaknya itu kembali dipukul berkali-kali.

"Seorang anak maju lagi untuk menendang kakinya dengan lutut, sampai 3 kali," kata dia.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Ada Bullying di Sekolah, Begini Pembelaan SMA Binus Simprug
Bantah Ada Bullying di Sekolah, Begini Pembelaan SMA Binus Simprug

Menurutnya, kejadian ini bukanlah bullying atau perundungan dan hanya perkelahian antar siswa.

Baca Selengkapnya
Otto Hasibuan Ungkap Mediasi SMA Binus Simprug dengan Korban Bullying Berakhir Buntu
Otto Hasibuan Ungkap Mediasi SMA Binus Simprug dengan Korban Bullying Berakhir Buntu

Otto menegaskan tidak ada kasus perundungan, pelecehan seksual, ataupun pengeroyokan.

Baca Selengkapnya
Otto Hasibuan Ultimatum Pihak yang Diduga Cemarkan Nama Binus Simprug
Otto Hasibuan Ultimatum Pihak yang Diduga Cemarkan Nama Binus Simprug

Kasus penganiayaan di Binus dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Binus School Serpong Keluarkan Semua Siswa Pelaku Bullying!
Binus School Serpong Keluarkan Semua Siswa Pelaku Bullying!

Binus selaku pihak sekolah akan memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban bulllying secara fisik, psikis maupun emosional.

Baca Selengkapnya
Bantah Ada Pengeroyokan, Binus Simprug Putar Rekaman Video Diduga Tidak Utuh
Bantah Ada Pengeroyokan, Binus Simprug Putar Rekaman Video Diduga Tidak Utuh

Tidak ada video lanjutan terkiat peristiwa yang terjadi saat di dalam kamar mandi.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Sekolah, P2TP2A Tangsel Sebut Siswa Binus School BSD Tak Ada yang di-DO & Belajar Lewat Daring
Beda dengan Sekolah, P2TP2A Tangsel Sebut Siswa Binus School BSD Tak Ada yang di-DO & Belajar Lewat Daring

Dia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.

Baca Selengkapnya
40 Kata Anti Bullying yang Sarat Makna, Bangkitkan Keberanian Lawan Kekerasan
40 Kata Anti Bullying yang Sarat Makna, Bangkitkan Keberanian Lawan Kekerasan

Kata-kata anti bullying berfungsi sebagai alat penting untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menggalakkan kebaikan serta empati di antara individu.

Baca Selengkapnya
Akhir Kasus Siswi SMP Dibully Kakak Kelas di Sumsel, Merembet ke Kepala Sekolah
Akhir Kasus Siswi SMP Dibully Kakak Kelas di Sumsel, Merembet ke Kepala Sekolah

Mendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris

Baca Selengkapnya
Polisi Cek Kartu Keluarga Pelaku Bully di SMA Binus Simprug, Benar Anak Petinggi Parpol?
Polisi Cek Kartu Keluarga Pelaku Bully di SMA Binus Simprug, Benar Anak Petinggi Parpol?

Polisi tidak mengetahui apa yang dimaksud oleh RE dalam rapat.

Baca Selengkapnya
Anaknya Merasa Tidak Didampingi, Sunan Kalijaga Ngamuk di PN Jaksel ke Pihak Sekolah Al Azhar
Anaknya Merasa Tidak Didampingi, Sunan Kalijaga Ngamuk di PN Jaksel ke Pihak Sekolah Al Azhar

Anak dari Sunan Kalijaga menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh sekolahnya

Baca Selengkapnya
Masih Dirawat, Kondisi Terkini Siswa SMP di Cilacap Usai Dipukuli dan Ditendang Kakak Kelas
Masih Dirawat, Kondisi Terkini Siswa SMP di Cilacap Usai Dipukuli dan Ditendang Kakak Kelas

Polisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Bongkar Fakta Hasil Visum RE Korban Bully Geng Kekerasan di SMA Binus
VIDEO: Polisi Bongkar Fakta Hasil Visum RE Korban Bully Geng Kekerasan di SMA Binus

Kombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.

Baca Selengkapnya