High Scope bantah ada aksi bully antar siswanya
Merdeka.com - Muhammaad Frasha Gading, siswa sekolah High Scope Indonesia ini disebut-sebut ayahnya, Irsan Gading menjadi korban pembully-an oleh sepuluh orang temannya. Aksi bully itu dipicu oleh rebutan seorang perempuan yang disinyalir merupakan kekasih dari salah satu siswa yang mengeroyok Frasha.
Namun, hal itu langsung dibantah oleh pihak High Scope Indonesia.
Vice Principal K-9, High Scope Indonesia, Dimas Hartono mengatakan peristiwa itu hanyalah konflik yang terjadi diantara siswa SMP.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain.
-
Kenapa anak melakukan bullying? Tindakan bullying yang dilakukan oleh anak-anak sering kali dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan keluarga, minimnya rasa empati, serta dorongan untuk mendapatkan perhatian atau kekuasaan.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
"Kami tegaskan ini bukan bullying. Untuk kejadian ini kami sebut konflik antar anak remaja," kata Dimas kepada wartawan di High Scope Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).
Menurut pihaknya, ada tiga kategori suatu tindakan disebut bullying. Pertama adanya ketidakseimbangan power seperti fisik, status sosial. Kedua, adanya penargetan yang dilakukan oleh pelaku dan ketiga kejadiannya dilakukan berulang-ulang.
"Biasa salah paham anak-anak remaja. Bisa kami pastikan ini bukan bullying," kata dia menegaskan.
Dimas menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada hari sabtu di luar jam sekolah. Tak hanya itu kejadian itu terjadi di bukan lingkungan sekolah.
Meski demikian pihak sekolah tidak tinggal diam. Pihak sekolah mengambil peran sebagai mediator dalam mengangani kasus ini.
"Sesusia dengan peraturan, karena tujuannya mendidik kami berikan surat peringatan dan surat permintaan maaf," tandasnya.
Sebelumnya, ayah korban Irsan Gading menjelaskan anaknya yang sedang menonton pertandingan futsal tiba-tiba digiring oleh 10 temannya ke belakang sekolah lantaran disangka merebut pacar siswa lainnya. Aksi pembully-an dan pemukulan tersebut terjadi pada 5 Maret 2016 di belakang sekolah High Scope TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Dari penjelasan anaknya, Farsha ditarik kebelakang sekolah saat sedang menonton futsal. Sesampainya di sana ia langsung dikelilingi lebih dari 10 siswa dan langsung menanyakan status hubungannya dengan seorang gadis. Diduga, gadis ini merupakan kekasih dari salah satu siswa yang mengerubunginya itu.
"Awalnya ditanya-tanya apakah dia berhubungan dengan seorang temen perempuan? Which is itu perempuan pacar salah seorang dari yang narik dia kebelakang sekolah. Sambil mereka teriak dengan sekeras-kerasnya menanyakan hal tersebut," cerita Irsan.
Tiba-tiba lanjut dia, satu orang maju dan memukul mata anaknya. Lalu memberikan pukulan kedua sampai terjatuh kesakitan. Tak berhenti disitu, wajah anaknya itu kembali dipukul berkali-kali.
"Seorang anak maju lagi untuk menendang kakinya dengan lutut, sampai 3 kali," kata dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, kejadian ini bukanlah bullying atau perundungan dan hanya perkelahian antar siswa.
Baca SelengkapnyaOtto menegaskan tidak ada kasus perundungan, pelecehan seksual, ataupun pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan di Binus dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBinus selaku pihak sekolah akan memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban bulllying secara fisik, psikis maupun emosional.
Baca SelengkapnyaTidak ada video lanjutan terkiat peristiwa yang terjadi saat di dalam kamar mandi.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaKata-kata anti bullying berfungsi sebagai alat penting untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menggalakkan kebaikan serta empati di antara individu.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaPolisi tidak mengetahui apa yang dimaksud oleh RE dalam rapat.
Baca SelengkapnyaAnak dari Sunan Kalijaga menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh sekolahnya
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca SelengkapnyaKombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.
Baca Selengkapnya