Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Honorer Basarnas Tewas Dibegal, DPRD Sebut Keamanan DKI Tak Hanya Tugas Polisi

Honorer Basarnas Tewas Dibegal, DPRD Sebut Keamanan DKI Tak Hanya Tugas Polisi Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - MN, perempuan berusia 22 tahun ini tewas dibegal. Ironisnya, pegawai honorer Badan SAR Nasional (Basarnas) ini dibegal tak jauh dari kantornya, sekitar 100 meter dari Gedung Basarnas, Kemayoran, beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth mengatakan lokasi korban dibegal memang dikenal rawan kriminal, baik siang maupun malam hari. Sehingga, ia meminta kepada aparat untuk meningkatkan patroli di kawasan tersebut.

"Miris, prihatin, campur aduk hati saya, mendengar kejadian ini. Apalagi korbannya Pegawai Basarnas, yang mayoritas selalu sigap, on time dan tak kenal waktu dalam bekerja dalam Penanganan Bencana yang bersifat Lokal atau Nasional. Kita harus berupaya agar peristiwa ini tidak terulang kembali," kata Kent, Selasa (26/10).

Orang lain juga bertanya?

"Saya pribadi selaku anggota DPRD DKI Jakarta yang juga menjadi bagian dari Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban dan Basarnas," kata Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Menurutnya, keamanan di wilayah DKI Jakarta, bukan hanya bagian tugas Kepolisian, tapi juga bagian dari tanggung jawab Pemprov DKI dan Gubernur Anies Baswedan sebagai Ketua Muspida.

"Saya menuntut Gubernur Anies dan Pemprov DKI agar lebih peka terhadap persoalan-persoalan yang muncul. Tingkat kerawanan, munculnya celah dan tindak kriminalitas harus terus ditekan. Justru dengan terjadi peristiwa seperti ini, jiwa kepemimpinan Anies Baswedan selaku Pimpinan Muspida diuji, apakah mampu dalam menyelesaikan masalah ini dan bisa menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Caranya ya dengan kerja," tutur Kent.

Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kejahatan atau pelanggaran keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di DKI Jakarta mencapai 8.112 kasus pada 2020. Dari jumlah itu, kejahatan narkotika paling banyak terjadi, yakni 2.389 kasus atau 29,5 persen.

Kejahatan penipuan di Ibu Kota juga cukup besar, yakni 1.858 kasus. Setelahnya ada demonstrasi dan pencurian dengan pemberatan masing-masing sebanyak 993 kasus dan 907 kasus. Pencurian kendaraan bermotor yang terjadi di Jakarta pada tahun lalu mencapai 541 kasus. Ada pula 489 kasus pencurian biasa di Jakarta pada periode yang sama.

Lalu, ada 473 kasus penganiayaan berat terjadi di Jakarta pada 2020. Sebanyak 184 kasus berupa penganiayaan berat, 171 penganiayaan ringan, 66 pengrusakan, dan 12 pembunuhan. Adapun, kejahatan atau pelanggaran kamtibmas pada 2020 paling banyak terjadi di Jakarta Pusat pada 2020, yakni 1.813 kasus. Sebanyak 1.761 kasus terjadi di Jakarta Selatan. Kejahatan atau pelanggaran kamtibmas di Jakarta Timur dan Jakarta Barat masing-masing sebanyak 1.662 kasus dan 1.461 kasus. Di Jakarta Utara, jumlahnya tercatat mencapai 1.314. Sementara, 101 kasus berasal dari Kepulauan Seribu.

Sebagai wakil rakyat, sambung Kent, meminta Pemprov DKI segera bergerak untuk menutup celah tindakan serupa terjadi kembali. Dengan cara meningkatkan koordinasi dengan pihak Kepolisian termasuk menggencarkan patroli yang melibatkan unsur terkait.

Gerakan secara cepat yang diawali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, secara otomatis akan diikuti unsur Muspida tak terkecuali pihak Kepolisian.

"Kalau sudah tidak ada lagi rasa empati dengan nyawa orang, memandang murah keselamatan jiwa warga, bagaimana kita mau bicara soal program apalagi keamanan di DKI Jakarta," ujar Kent.

Kent pun meminta kepada Muspida DKI Jakarta agar merapatkan barisan untuk menjamin keamanan di sejumlah wilayah yang rawan akan tindak kriminalitas, agar kejadian karyawati Basarnas tidak akan terulang lagi ke depannya.

Sebelumnya, peristiwa tewasnya MN sendiri terjadi di Jalan Angkasa Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat, 22 Oktober 2021, saat korban tengah menunggu ojek online (Ojol) sekitar pukul 02.30 Wib, dini hari.

Nyawa korban tak tertolong usai dilarikan ke Rumah Sakit Hermina, setelah mengalami pendarahan hebat akibat bacokan empat pelaku yang kini masih dalam pengejaran aparat Kepolisian. Lokasi tersebut terbilang rawan, persitiwa tindak kriminalitas kerap terjadi di area tersebut. Namun baru kali ini tindak kriminalitas hingga menimbulkan korban jiwa.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyorot Kerja Polisi Buntut Pelaku Kasus Narkoba Tewas Diduga Dianiaya saat Penangkapan
Menyorot Kerja Polisi Buntut Pelaku Kasus Narkoba Tewas Diduga Dianiaya saat Penangkapan

Sebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.

Baca Selengkapnya
Jakarta Jadi Provinsi Paling Banyak Dugaan Pelanggaran HAM, Disusul Jabar dan Sumut
Jakarta Jadi Provinsi Paling Banyak Dugaan Pelanggaran HAM, Disusul Jabar dan Sumut

Dugaan pelanggaran HAM tersebar di seluruh di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Pemprov Jateng dalam Pemberantasan Narkoba
Kolaborasi Pemprov Jateng dalam Pemberantasan Narkoba

Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Sabu dan Ganja Disita Polisi dari 80 Kasus Narkoba Sepanjang September-Oktober 2024
FOTO: Penampakan Berton-ton Sabu dan Ganja Disita Polisi dari 80 Kasus Narkoba Sepanjang September-Oktober 2024

Dalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 3 jaringan narkoba internasional dan menangkap 136 orang tersangka melalui joint operation.

Baca Selengkapnya
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas

Pelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya
Polisi: 65 Persen Tindak Kejahatan Karena Narkoba
Polisi: 65 Persen Tindak Kejahatan Karena Narkoba

Dari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.

Baca Selengkapnya
Satgas Narkoba Polri 'Tancap Gas' 10 Hari Bertugas Ringkus Ribuan Tersangka
Satgas Narkoba Polri 'Tancap Gas' 10 Hari Bertugas Ringkus Ribuan Tersangka

Satgas Penanggulangan Narkoba berhasil menangkap 1.532 tersangka

Baca Selengkapnya
DPR Duga Polisi Tembak dan Rampok Warga di Palangka Raya Karena Ingin Beli Sabu
DPR Duga Polisi Tembak dan Rampok Warga di Palangka Raya Karena Ingin Beli Sabu

DPR duga polisi di Palangka Raya Brigadir AKS menembak warga hingga meninggal dunia dan mencuri mobil korban karena ingin membeli narkoba jenis sabu.

Baca Selengkapnya
Bandar Narkoba Gunakan Drone untuk Awasi Aparat, Komisi III: Polisi Harus Lebih Canggih
Bandar Narkoba Gunakan Drone untuk Awasi Aparat, Komisi III: Polisi Harus Lebih Canggih

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut memberi apresiasi atas operasi masif yang dilakukan oleh Polri.

Baca Selengkapnya
Di Depan Kapolri, Anggota DPR Bingung Ada BNN Tapi Narkoba Makin Gila
Di Depan Kapolri, Anggota DPR Bingung Ada BNN Tapi Narkoba Makin Gila

Sudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.

Baca Selengkapnya
Komisi III Percaya BNN-Polri Berani Berantas 900 Kampung Narkoba
Komisi III Percaya BNN-Polri Berani Berantas 900 Kampung Narkoba

Martinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kapolda Kalteng Sebut Brigadir AKS Positif Narkoba saat Tembak Warga Palangka Raya: Dia Pakai Sabu-Sabu
Kapolda Kalteng Sebut Brigadir AKS Positif Narkoba saat Tembak Warga Palangka Raya: Dia Pakai Sabu-Sabu

Kapolda Kalteng mengatakan bahwa oknum polisi tersebut positif zat amphetamine dan zat metapethamine.

Baca Selengkapnya