Hujan Lebat, TPU Karet Bivak Tergenang
Merdeka.com - Hujan lebat yang mengguyur DKI Jakarta menyebabkan sejumlah kawasan teredam air, salah satunya Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak Jakarta Pusat. Air setinggi 30 centimeter menggenangi makam di blok 15,16 dan 17.
"Akibat intensitas hujan yang tinggi hingga pagi hari memang di TPU Karet Bivak di 3 Blad (15, 16 &17) terjadi genangan sekitar 30 centimeter," kata Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat, Mila Ananda saat dihubungi, Minggu (7/2).
Dia menjelaskan, salah satu faktor munculnya genangan kontur tanah. Menurutnya, letak makam blok 15,16, dan 17 posisinya berada di area cekungan, sehingga sering terdampak jika curah hujan cukup besar.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
Saat ini pun, embung yang ada juga penuh. Sehingga kondisinya sudah tak mampu lagi untuk menampung air dari sekitar.
"Itu ada di cekungan paling rendah. Nah di situ tuh yang rentan sama genangan. Dan posisi TPU Karet bivak memang di bawah permukaan saluran air di jalan. Jadi sudah bisa dilihat kan jalannya lebih tinggi dari posisi TPU. Nah itu yang menjadi kendala tuh. Jadi kita tidak bisa buang air ke saluran di jalan, tapi ya harus ke kali ke belakang," terangnya.
Mila mengungkapkan, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dan Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat berupaya untuk melakukan pembersihan.
"Telah dilakukan penanganan dengan melakukan penyedotan menggunakan pompa alcon yang ditampung di mobil tangki sebanyak tujuh unit juga kami dapat support dari Sudin Gulkarmat JP berupa mesin pompa sedot banjir sehingga insyaAllah sementara bisa ditangani," tutupnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem ini dimungkinkan bisa terjadi hingga sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaMengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.
Baca SelengkapnyaPuluhah unit mobil di area parkir basemen Apartemen Serpong Garden, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang terendam air limpasan anak Kali Cisadane,.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (25/9) sore, pukul 16.00 Wib. Hingga malam ini, sejumlah wilayah masih gerimis.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaPotret area pemakaman di Mekkah, Arab Saudi mendadak banyak yang amblas dan rusak.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca Selengkapnya