Imbas Covid-19, Jumlah Penumpang MRT, LRT, TransJakarta dan KRL Turun Signifikan
Merdeka.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatakan adanya penurunan jumlah penumpang sejumlah transportasi publik di Jakarta. Penurunan itu karena mulai sadarnya masyarakat terkait imbauan jaga jarak atau sosial distancing serta pelaksanaan dari bekerja dari rumah atau work from home.
"Artinya sesuai imbauan Presiden dan seruan Gubernur agar masyarakat mulai bekerja dari rumah dan beribadah dirumah dipatuhi dengan baik," kata Syafrin saat dihubungi, Selasa (24/3).
Berdasarkan data jumlah penumpang, Syafrin merincikan penurunan jumlah penumpang mulai dari MRT, LRT, Transjakarta dan KRL commuterline.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana cara menghindari penularan penyakit saat kembali bekerja? 'Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati segera. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M ya. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,' kata Ngabila.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Untuk Transjakarta dalam sepekan terakhir terus berkurang setiap harinya. Mulai tanggal 16-20 Maret, rata-rata penumpang dalam setiap hari sebanyak 400 ribu orang padahal biasanya dapat mencapai 900 ribu pengguna.
Bahkan, untuk akhir pekan tanggal 21-22 Maret penumpang TransJakarta hanya menampung rata-rata 200 ribu orang.
Lalu untuk MRT Jakarta selama tanggal 16-20 Maret 2020, penumpang rata-rata sebanyak 20 ribu dalam satu hari. Biasanya setiap harinya penumpang dapat mencapai 90 ribu sampai 100 ribu orang.
Kemudian LRT juga mengalami penurunan dengan rata-rata per hari selama sepekan kemarin hanya mencapai 1 ribu penumpang.
KRL commuterline juga mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 50 persen dari rata-rata setiap harinya. Sebab dalam sehari jumlah penumpang dapat berkisar pada 900 ribu sampai 1 juta pengguna.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar seluruh warga Jakarta untuk melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bekerja di rumah untuk cegah penyebaran Covid-19.
"Mari semua yang di Jakarta ikut melaksanakan arahan Presiden @jokowi: kerja dari rumah," tulis Anies Baswedan dalam akun Instagramnya, @aniesbaswedan, Senin (16/3/2020).
Reporter: Ika Defianti
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaData ini diambil berdasarkan hasil pemantauan volume lalu lintas melalui 49 titik Sensor Traffic Counting.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaKTT ke-43 ASEAN diselenggarakan dalam format plenary maupun retreat akan diselenggarakan pada 5 September 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaWFH ini dilakukan dalam rangka mengatasi polusi udara di Jakarta yang kian memburuk.
Baca SelengkapnyaUpaya sederhana ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna MRT.
Baca SelengkapnyaLuhut memimpin rapat koordinasi permasalahan pencemaran udara di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya