Ini alasan Ahok tetap gunakan mobil pribadi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak akan menggunakan kendaraan umum untuk berangkat kerja. Alasannya adalah waktu tempuh kendaraan umum lama, sementara dia butuh waktu cepat ke kantor.
Dengan waktu cepat, waktu menjadi penting untuk perubahan Jakarta. "Orang Jakarta pengen saya kerja mutusin lebih cepat daripada ngabisin waktu sejam dua jam di bus. Enggak ada gunanya ngeliat saya dua jam naik bus macet-macet. Pak Gubernur juga enggak setuju saya naik bis," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/1).
Sebab, Ahok mengatakan, selama dua jam di jalan, dia bisa menghasilkan tiga putusan. "Kalau saya datang pagi-pagi udah bikin 3 putusan. Dan saya terlalu padat sampai malam. Kalau saya bangun bukan setengah lima tapi jam tiga enggak sanggup saya. Saya tiap hari udah bangun setengah lima," ujarnya.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Siapa yang naik kereta cepat Jakarta-Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kenapa Pemprov DKI ingin atur jam kerja? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan belum bisa memaksakan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk langsung mengikuti Instruksi Gubernur (Ingub) tentang pelarangan penggunaan kendaraan bermotor bagi PNS. Sebab saat ini PNS sedang melakukan penyesuaian.
"Biasa lah awal-awal. Sedang penyesuaian," ujar Jokowi usai bersepeda dari rumahnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/1).
Untuk pengawasan, Jokowi merasa tidak perlu dilakukan oleh dirinya sendiri. Sebab ada Badan Kepegawaian Daerah yang menanganinya. Tapi, menurut dia, saat ini belum perlu penekanan terlalu keras.
"Kan kelihatan lah. Ini kan baru awal, hanya sebulan sekali saja tidak tiap hari. Hanya sebulan sekali loh ini," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaAnies mengusulkan sistem transportasi umum yang diterapkan di seluruh Indonesia bisa mencontoh Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaAnies berjanji akan membenahi transportasi umum di Bogor supaya lebih luas dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaKualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, akan menghidupkan kembali sejumlah trayek JakLingko yang ditutup.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengatakan akan membawa koneksi transportasi umum seperti di Jakarta ke daerah
Baca Selengkapnya