Ini alasan pemilik taksi online ogah uji KIR
Merdeka.com - Pemilik taksi online di bawah naungan aplikasi Uber ini geram kendaraannya di razia petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, pada 30 Juli lalu. Razia ini dilakukan untuk menertibkan taksi online yang belum memenuhi pengujian kendaraan bermotor atau KIR.
Anicetus Surono (58), terkena razia di Jl Rasuna Said. Dia menilai razia ini semena-mena.
"Ada petugas Dishub 6 orang, mungkin lihat aplikasi di-dashboard mobil saya. Dengan suara keras mau nahan mobil saya, tapi ditolak. Kunci mobil dimintain. Ini semena-mena, mobil ditahan," ungkap pria yang merupakan pensiunan guru di salah satu sekolah swasta di Jakarta ini, Rabu (3/8).
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
-
Mengapa DPR RI minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
-
Bagaimana DPR RI berharap perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
Anicetus sudah menjadi sopir Uber sejak Juli 2016 dengan menggunakan mobil pribadi dengan jenis Terios yang ia beli pada Mei lalu. Status mobil tersebut masih kredit.
"Padahal penghasilan menjadi Uber mencukupi kebutuhan. Dan satu hari pendapatan bersih yang saya bisa Rp 300 ribu," jelasnya.
Dia mengakui memang belum melakukan uji KIR. "Soalnya denger-denger kalau mobil pelat hitam ikut KIR umum, polis asuransi bisa hangus," tambahnya.
Seperti diketahui, razia digelar di Mal Kelapa Gading, Mal of Indonesia, Matraman dan Arion (Jakarta Timur) dan ITC Cempaka Mas Jakarta. Dalam razia itu, total 11 kendaraan yang diamankan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca Selengkapnyaalasan wanita itu tak mau memakai helm karena takut rambutnya rusak karena masih basah.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaSalah satunya terkait sistem skorsing atau suspend. Seperti yang diungkapkan Melva Maria (54) seorang perempuan pengemudi ojek online.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk tak terima dihentikan oleh petugas Dinas Perhubungan yang diduga tak berizin.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSaat melewati jalan tol, sopir inilah yang jadinya harus membayar uang tol. Sang istri tak mau mengganti uang jalan tol.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online demo mendesak adanya aturan jelas mengenai tarif bagi pengguna jasa agar aplikator bertindak sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Baca SelengkapnyaSeorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca Selengkapnya