Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini bukti-bukti tak ada sabotase di gorong-gorong dekat kantor Ahok

Ini bukti-bukti tak ada sabotase di gorong-gorong dekat kantor Ahok Gulungan kabel di saluran air Patung Kuda. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Temuan kulit kabel di gorong-gorong Jl Medan Merdeka Selatan membuat beberapa pihak sibuk. Tak cuma Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan anak buahnya, prajurit TNI juga ikut memberikan bantuan.

Terkuaknya kulit kabel dalam jumlah banyak di dalam gorong-gorong bermula saat Ahok, sapaan Basuki, mendapat laporan dari anak buahnya ada genangan di Jl Medan Merdeka Selatan pada Minggu (28/2) lalu. Dia lalu memerintahkan anak buahnya di Dinas Tata Air dan Pasukan Prasarana Sarana Umum (PPSU) untuk mengecek.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata laporan yang diterima Ahok benar adanya. Petugas menemukan kulit kabel dalam jumlah yang cukup banyak dalam endapan lumpur. Saat diangkut, kulit kabel itu memenuhi belasan truk.

"Makanya kita enggak tahu suruh selidiki ada 8 truk," kata Ahok pada Selasa (1/3) lalu.

Dilihat dari kondisinya, kulit kabel itu sudah lama terendap di lumpur karena mereknya sudah tidak terlihat dan sangat kotor. Sampai Jumat (4/3) kemarin, kulit kabel masih ditemukan.

Ahok merasa aneh bagaimana bisa gulungan kabel sebanyak itu masuk dalam gorong-gorong. Lebih menganehkan lagi, kata dia, kulit kabel itu hanya ditemukan di gorong-gorong Jl Medan Merdeka Selatan. Sedangkan gorong-gorong di kawasan Medan Merdeka Utara yang sempat diselami Komando Pasukan Katak (Kopaska) tak menemukan kulit kabel meski hanya selembar.

gulungan kabel di saluran air patung kuda

Gulungan kabel di saluran air Patung Kuda ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Mantan bupati Belitung Timur yakin ada orang yang sengaja menaruhnya. Tapi dia tak ingin berspekulasi siapa yang nekat melakukan tindakan itu, walaupun dari jenis kabel sangat mirip dengan yang sering dipakai Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat mengerjakan proyek.

"Jadi yang sengaja enggak sengaja yang taruh kabel itu, dia pintar sebetulnya, dia pengen saluran ini ketutup. Ya sudahlah Tuhan tolong lah, ketemu gitu. Makanya saya curiga, jangan-jangan apa ada, eh bener," ujar Ahok.

Apalagi, kejadian seperti itu pernah terjadi di 2014 lalu di gorong-gorong Jl Medan Merdeka Barat. Bentuknya sangat mirip tapi jumlahnya tak sebanyak temuan kali ini.

"Enggak mungkin itu kabel sisa kerjaan karena kalau kita lihat itu numpuknya bukan karena tumpukan sisa kerjaan. Makanya kita enggak tahu, pasti ada kabel yang ditaruh sebanyak itu. Kalau pun itu enggak sengaja enggak mungkin sebanyak itu. Mungkin kalau yang Medan Merdeka Barat memang tumpukan kabel," tandasnya.

Dia pun menduga sasaran aksi yang dilakukan oleh oknum ini sengaja menyasar ke kawasan ring satu. "Tapi kalau ini pasti ada yang naruh buat nyumbat aliran ke ring satu. Kayaknya pintu ditutup gitu, itu sesuatu yang kita enggak tahu," pungkas Ahok.

Untuk menelusuri itu, Ahok sampai meminta bantuan kepolisian.

gulungan kabel di saluran air patung kuda

Gulungan kabel di saluran air Patung Kuda ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Namun dari penyelidikan awal, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian tak melihat ada unsur sabotase.

"Itu bisa saja pencurian kabel. Yang penting orang itu tahu di situ ada kabel dan isi kabel itu diduga tembaga. Istilahnya harta terpendam itu sebetulnya," kata Kapolda Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/3).

Dia punya alasan kuat kenapa kejadian itu diduga bagian dari aksi pencurian. Dia menduga pencuri hanya mengambil tembaga dan menyisakan bungkus atau tembaga pelindung logamnya. Sebab, kalau mencuri semua kabel tidak memungkinkan dan berpotensi kepergok.

"Kalau seandainya diambil sedikit dalam bentuk potong-potongan kecil, yang diambil tembaganya. Sehingga kupasannya, bungkusnya tertinggal. Itu yang sangat mungkin terjadi," paparnya.

Kalaupun pencurian, hanya isi kabel yang diambil pelaku. "Karena biaya ambil bungkusan itu lebih mahal lho dibanding dia membangun kembali jalur kabel itu," tutupnya.

Bila Ahok mengatakan kasus serupa pernah terjadi 2014 lalu, ternyata Tito punya data di tahun 2015 lalu kasus pencurian kabel juga pernah terjadi di kawasan Gambir.

Saat itu, kata dia, empat orang pemulung ditangkap dan kasusnya telah diproses. Menurut Tito, pemulung tersebut masuk ke dalam gorong - gorong kemudian mengambil batangan-batangan dan mereka mengupas kabel-kabel yang lama.

"Kemudian batangan pigmentasinya diambil dan hubungannya ditinggal di situ. Nah coba bayangkan dan memang di situ kan jarang di cek, karena memang di bawah tanah. Bayangkan coba setiap hari dilakukan, itu cukup banyak. Dulu itu pernah disita," beber dia.

"Januari 2015 di Polsek Gambir ada puluhan batang dan memang sudah dipotong satu meteran. Padahal satu meter tembaga satu kilogramnya nilainya Rp. 40.000, dan ini memang sebenarnya bagi orang tertentu merupakan peluang karena mengaku ada nilai ekonomisnya," tambahnya.

gulungan kabel di saluran air

Gulungan kabel di saluran air ©2016 merdeka.com/ronald

Dia menduga isi dalam kabel diincar karena nilai ekonomis. Namun dalam aksinya, kelompok pencuri memilih meninggalkan kulit kabel agar tak merepotkan.

"Jadi bungkusannya ditinggal di situ. Jadi bungkusan ini menumpuk dan akan menutupi saluran air. Dia juga engga peduli dan oleh karena itu yaitu kasus itu sudah divonis. Tapi saya minta kasus itu dikembangkan," jelasnya.

"Januari (2015) peristiwa, bulan April sudah P21 dan April juga divonis hukuman penjara. Kemarin kita cek di lantas pelakunya sudah keluar dan sebagian melarikan diri, penasihatnya pun melarikan diri. Nah sekarang kita kembangkan ini," jelasnya.

Terkait temuan kulit kabel saat ini, tambahnya, polisi telah memeriksa pihak PLN dan PT Telkom untuk mencocokkan dengan yang mereka sering gunakan. Sedangkan pelaku pencurian akan diburu.

"Jadi saya jelaskan sementara ini dari hasil koordinasi kita dengan pihak PLN dan Telkom temuan di lokasi, temuan barang bukti, dan temuan kasus dan ada foto batangan lama yang diambil dan bentuk yang sama bentuk kabel PLN dan kita duga kabel PLN yang tidak terpakai dan dicuri kelompok tertentu, lembaganya di ambil bungkusannya ditinggal. Kita masih selidiki siapa yang curi itu," pungkas mantan Kapolda Papua in

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Labfor Polri: Botol Mirip 'Bong' di Blok G Pasar Tanah Abang Bukan Alat Hisap Sabu
Hasil Labfor Polri: Botol Mirip 'Bong' di Blok G Pasar Tanah Abang Bukan Alat Hisap Sabu

Polisi memastikan botol plastik air mineral yang dibolongi sedotan bukan alat hisap narkotika sabu 'bong'.

Baca Selengkapnya
Polisi Belum Temukan Bukti Blok G Tanah Abang jadi Tempat ‘Nyabu’
Polisi Belum Temukan Bukti Blok G Tanah Abang jadi Tempat ‘Nyabu’

Hasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.

Baca Selengkapnya
Pasar Jaya Buka Suara soal Dugaan Blok G Tanah Abang jadi Tempat ‘Nyabu’
Pasar Jaya Buka Suara soal Dugaan Blok G Tanah Abang jadi Tempat ‘Nyabu’

Pasar Jaya menegaskan tidak menemukan bukti bahwa lokasi di sana digunakan sebagai tempat nyabu.

Baca Selengkapnya
Polisi Temukan Alat Isap Sabu di Pasar Blok G Tanah Abang
Polisi Temukan Alat Isap Sabu di Pasar Blok G Tanah Abang

Polisi langsung menindaklanjuti informasi yang beredar. Adapun, informasinya ada suatu tempat di Pasar Blok G dijadikan sarang narkoba.

Baca Selengkapnya
Terowongan Tol Cisumdawu Dikabarkan Retak akibat Gempa Sumedang, Ini Penjelasan Menteri PUPR
Terowongan Tol Cisumdawu Dikabarkan Retak akibat Gempa Sumedang, Ini Penjelasan Menteri PUPR

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan terowongan Tol Cisumdawu masih aman untuk dilalui.

Baca Selengkapnya
Kakorlantas Polri Sebut Terowongan Tol Cisumdawu Masih Layak Pakai Usai Gempa Sumedang
Kakorlantas Polri Sebut Terowongan Tol Cisumdawu Masih Layak Pakai Usai Gempa Sumedang

Saat ini, kata Aan, kondisi arus kendaraan di Jalan Tol Cisumdawu masih ramai lancar.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya

Menteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.

Baca Selengkapnya
Jalan Mampang Prapatan Macet Parah, Diduga Akibat Penutup Gorong-Gorong Hilang Dicuri
Jalan Mampang Prapatan Macet Parah, Diduga Akibat Penutup Gorong-Gorong Hilang Dicuri

Hasil penyelidikan awal diduga penutup gorong-gorong di Jalan Mampang hilang dicuri

Baca Selengkapnya
Koper Biru Mencurigakan Bikin Geger Warga Koja, Ternyata Ini Isinya
Koper Biru Mencurigakan Bikin Geger Warga Koja, Ternyata Ini Isinya

Warga Koja digegerkan dengan penemuan koper biru mencurigakan di pinggir Jalan Sindang Terusan, RT 003 RW 014, Kelurahan Rawa Badak Utara, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Terkini Blok G Pasar Tanah Abang Usai Diduga Jadi Tempat Nyabu
FOTO: Kondisi Terkini Blok G Pasar Tanah Abang Usai Diduga Jadi Tempat Nyabu

Blok G Pasar Tanah Abang kembali menjadi sorotan karena diduga menjadi tempat nyabu. Perumda Pasar Jaya pun berencana merevitalisasi pasar tersebut.

Baca Selengkapnya
TKP Ledakan di Markas Gegana Surabaya Ditutup Kain Spanduk dan Dipasangi Garis Polisi
TKP Ledakan di Markas Gegana Surabaya Ditutup Kain Spanduk dan Dipasangi Garis Polisi

Lokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.

Baca Selengkapnya
Jalur Pelarian 7 Tahanan Rutan Salemba, Lewat Gorong-Gorong Sempit Tembus Perumahan Minim CCTV
Jalur Pelarian 7 Tahanan Rutan Salemba, Lewat Gorong-Gorong Sempit Tembus Perumahan Minim CCTV

Cara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.

Baca Selengkapnya