Ini bukti pengemis di Jaksel punya penghasilan Rp 3,5 juta
Merdeka.com - Kisah hidup Nek Enot (71) sebagai pengemis berpenghasilan jutaan, bukan cerita bohong. Saat di gelandang ke Suku Dinas Sosial, Jakarta Selatan, dia memperlihatkan uang hasil kerjanya selama satu hari kepada petugas.
Dari gambar yang didapat wartawan, uang yang didapat sehari-harinya bervariasi, mulai dari pecahan Rp 1.000 bahkan ada juga beberapa lembar Rp 50.000. Uang itu dimasukkannya ke dalam sebuah karung. Nek Enot mengeluarkan uang-uang itu untuk kemudian dihitung petugas. Wanita renta yang hidup sebatang kara ini memakai baju berwarna krem, sarung ungu dan ikat kepala putih saat dibawa petugas.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari kerjanya sebagai pengemis, Nek Enot bisa mengumpulkan uang hingga Rp 3 juta hanya dalam 10 hari.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Gimana Asep kumpulin uangnya? Di video singkat berdurasi kurang lebih satu menit ini Asep menunjukkan bagaimana dirinya sungguh-sungguh menabung dari hasil kerjanya sebagai pengendara ojek online. Di awal video Asep menjelaskan tekadnya ingin mengunjungi makan ayahnya sambil mengajak ibu dan keluarga. Setiap hari ia menyisihkan sedikit pendapatan untuk tabungan pergi ke Ciamis.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
-
Apa saja harta yang dimiliki pengemis kaya? Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Kapan tabungan orang kaya di atas Rp5 miliar meningkat pesat? Simpanan orang kaya itu meningkat pesat, lebih cepat dibandingkan dengan tabungan di bawah Rp5 miliar
"Katanya dia buat makan saja, kan nenek-nenek suka menyimpan uang," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, saat dihubungi, Jumat (4/10).
Sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), lanjut Miftahul, sudah barang tentu Enot menjadi salah satu target operasi pihaknya. Enot pun terjaring petugas saat berada di depan Pasar Mampang, Jakarta Selatan.
"Tidak melawan karena sudah tua juga. Dan membawa karung plastik besar berisi botol-botol hasil memulung," ujarnya.
Saat diperiksa, perempuan yang hidup sebatang kara ini kedapatan tengah membawa uang dengan berbagai pecahan di dalam karungnya.
"Saat mau diamankan karungnya Enot tidak mau melepaskan. Ternyata saat botol-botol dikeluarkan, ada uang yang jumlahnya jutaan tersimpan di sana," jelasnya.
Saat ditotal, jumlah uang-uang itu mencapai Rp 3.560.000. "Tidak ada recehan koin hanya kertas. Dan cukup kaget jumlahnya lumayan banyak," tuturnya.
Petugas pun ikut terkejut dengan temuannya tersebut. "Saya juga kaget karena yang uangnya banyak itu perempuan biasanya. Tapi paling banyak hanya sekitar Rp 1juta," ujarnya.
Untuk menambah pundi-pundi uang yang ia kumpulkan, Enot yang berasal dari Rengasdengklok ini cukup memasang muka memelas dan membawa karung plastik besar.
Sudin memutuskan mengirim Nek Enot ke Panti Sosial Bina Insani (PSBI) Bangun Daya Cipayung, Jakarta Timur. "Dibina dulu di sana, kalau ada keluarga yang bertanggung jawab nanti kita serahkan. Untuk uang miliknya kalau sudah keluar dari panti pasti dikembalikan, lagipula ada berita acaranya," janji Miftahul. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaDia membawa sebuah kantong kresek hitam besar. Isinya, ternyata ada uang senilai puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaPengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Baca SelengkapnyaSA mengaku berasal dari Kabupaten Aceh Timur. Perempuan itu diamankan petugas pada, Senin malam (30/9) lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang penjual martabak yang membeli rumah dengan uang koin buka suara, kumpulkan koin selama 3 tahun dan tadinya akan dipakai beli mobil
Baca SelengkapnyaTak disangka saat dibuka uang dari celengan tersebut mencapai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaPengeluaran masyarakat tentu berbeda-beda. Pengeluaran ini yang kemudian membuat kelas atau kelompok.
Baca SelengkapnyaPeraturan tersebut mengharuskan para pekerja mengikuti kepesertaan Tapera.
Baca Selengkapnya