Ini cerita di balik ributnya Ahok dan DPRD saat mediasi
Merdeka.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan keributan yang terjadi saat mediasi antara pemprov dan DPRD Jakarta di Kementerian Dalam Negeri saat membahas APBD DKI 2015. Suasana memanas saat Ahok meminta Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi menjelaskan adanya dugaan penyelewengan dana.
"Jadi waktu itu saya minta wali kota memberikan penjelasan pada peserta mediasi tentang prosedurnya, mengapa bisa masuk proyek yang bermasalah dalam APBD 2015," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/3).
Ahok menuturkan, dia meminta Anas memberikan penjelasan apakah dana tambahan itu ada permintaan dari pihak luar selain penyusun yang berhak.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
"Saya cuma tanya ke wali kota, coba kamu jelaskan masuknya dana itu hasil bahasan dengan siapa? Awalnya, dia enggak mau berdiri. Lalu saya bilang: Kalau kamu enggak mau berdiri, berarti kamu terlibat, saya pecat kamu!" kata Ahok.
Ketika dia sudah marah, akhirnya wali kota Jakarta Barat berdiri. Tapi, lanjutnya, suasana tiba-tiba berubah tidak kondusif dan akhirnya rapat ditutup.
"Ketika wali kota berdiri, dewan kayaknya panik dan marah-marah. Akhirnya, rapat dihentikan, lalu keamanan Kemendagri anjurkan saya lewat belakang," ujarnya.
Sebelumnya, mediasi antara Gubernur DKI Jakarta dan DPRD di Kemendagri berlangsung ricuh. Dari luar ruangan rapat sempat beberapa kali terdengar suara keributan dan kata makian.
"Jangan bohong Pak Gubernur!" teriak salah seorang di Ruang Sasana Bhakti Gedung Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Menurut Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS Selamat Nurdin, dalam ruangan tersebut, yang marah-marah adalah Basuki dengan alasan marahnya mantan Bupati Belitung Timur itu disebabkan oleh upayanya untuk mengungkit masalah UPS dan hilangnya anggaran truk sampah dalam APBD 2013 dan 2014.
"Sebenarnya, sudah mau ditutup dan mau ada 'closing statement' gubernur dan ketua dewan. Lalu, dia membicarakan UPS," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan DPRD DKI seperti Prasetyo Edi Marsudi dan M Taufik enggan berkomentar perihal apa yang terjadi di dalam ruangan mediasi.
Sedangkan, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana langsung mengatakan mediasi buntu. "Deadlock!" cetusnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies meminta warga mewaspadai adanya godaan berupa uang hingga Bansos bersyarat
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mayor Dedi Hasibuan dilakukan di Kodam I Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca Selengkapnya