Ini dalih PT TransJakarta ogah angkat status karyawan
Merdeka.com - Karyawan bus TransJakarta menggelar aksi mogok kerja pada Senin (12/6) lalu. Aksi tersebut dilakukan guna menuntut kenaikan status kepegawaian dari karyawan kontrak menjadi tetap. namun, tuntutan itu masih belum mendapat respon dari PT TransJakarta.
Direktur Utama PT TransJakarta, Budi Kaliwono, tuntutan tersebut masih perlu dipertimbangkan. Karena PT TransJakarta masih harus melakukan pembenahan administrasi di HRD pada masa PT TransJakarta belum berdiri.
"Sebenarnya enggak gitu juga bahwa ini kan proses lagi kita lakukan juga pembenahan ke-HRDnya masa yang lalu," kata Budi, di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/6).
-
Kapan buruh mogok kerja? Mogok Nasional Awalan dilakukan di sejumlah daerah. Diantaranya, di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kep. Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, NTT dan Papua.
-
Kapan Transjakarta perpanjang jam operasional? PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal melakukan perpanjangan jam operasional saat kualifikasi Piala Dunia 2026 saat laga Timnas Indonesia melawan Timnas Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Selasa besok 10 September 2024.
-
Kenapa Transjakarta perpanjang jam operasional? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Bagaimana Transjakarta perpanjang jam operasional? Perpanjangan jam operasional ini kami lakukan pada sejumlah rute yang bersinggungan dengan area stadion GBK,' kata Ayu dalam keterangan tertulis, diterima Senin (9/9). Adapun layanan reguler Transjakarta biasanya melayani penumpang hingga pukul 22.00 WIB. Khusus besok, akan beroperasi sampai pukul 23.00 WIB.
-
Apa tujuan Transjakarta perpanjang jam operasional? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Siapa yang menggagas Transjakarta? Pertama kali digagas tahun 2001 dan ditindaklanjuti saat era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
"Jadi, TransJakarta itu berdiri dari tahun 2004, sedangkan PT TransJakarta baru ada di tahun 2015. Tahun 2014 berdiri tahun 2015 baru mulai beroperasi. Nah, 2004-2015 itu kita statusnya kita enggak tahu. Kalau sekarang kalau tuntutannya menjadi tetap kan kami harus mempertimbangkan dulu yang sebelum tahun 2015 itu bagaimana," tuturnya.
PT TransJakarta, kata dia, sebenarnya masih perlu data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebelum diubah menjadi perusahaan berbadan hukum. Ini agar dapat dipertimbangkan lebih lanjut.
"Nah, kalau kita ikut Pemprov. Sekarang kalau misalkan kita menanggung masa juga sebelum tahun 2004, berarti kami perlu data dari Pemprov juga. Karena enggak bisa, PT baru berdiri sejak tahun 2015. Kan ini yang masti kita pertimbangin semua," ungkapnya.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat sementara ini baru memberikan sara kepada PT TransJakarta dan Juga Peraturan Pemprov DKI untuk selalu menerapkan aturan yang berlaku dalam menyelesaikan masalah status kepegawaian di PT TransJakarta. Hal tersebut karena PT TransJakarta adalah Badan Usaha Milik Daerah yang dikelola menggunakan dana Anggaran Perbelanjaan Negara (APBN).
"Beliau hanya menegaskan supaya tetep harus pakai aturan karena Transjakarta kan sebagai BUMD pasti pakai dana APBN, semuanya ikut aturan gitu," imbuhnya.
Budi berharap para pegawai tidak terlalu memaksakan diri dan mengikut aturan yang berlaku. Karena PT TransJakarta masih memiliki keterbatasan.
"Harus kami sampaikan kepada seluruh karyawan untuk bisa tahu dan jangan memaksakan kehendaknya yang tidak sesuai dengan aturan Pemrov. Kami juga punya keterbatasan. Tidak bisa meluluskan semuanya. Jadi harus mengikuti prosedur-prosedur yang sesuai aturan," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaApriastini menyampaikan, penyesuaian layanan dilakukan agar mobilitas masyarakat yang menggunakan Transjakarta dengan rute-rute terdampak tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaTransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaRatusan mobil JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaDalam demo tersebut belasan angkot berwarna merah khas KWK tampak diparkir berjajar di depan kantor Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaHari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaRatusan pengemudi ojek online memadati kawasan Patung Kuda untuk menajih janji pemerintah.
Baca Selengkapnya