Ini dandanan Anwar pakai gamis & hijab saat kabur dari Rutan Salemba
Merdeka.com - Tim Resmob Jatanras Mapolda Metro Jaya telah menangkap Anwar bin Kiman alias Rizal, napi yang kabur dari Rutan Salemba pada 7 Juli lalu, tepat di hari kedua Lebaran. Anwar mendekam di bui karena kasus pemerkosaan dan pembunuhan bocah dan telah divonis penjara seumur hidup.
Anwar ditangkap di rumah kakak iparnya di Kampung Tenjo, kawasan Perhutani, Jasinga, Bogor. Dalam pelariannya, Anwar sempat kabur ke sejumlah daerah Bandung, Tasikmalaya, Garut hingga ke Tangerang.
"Yang menarik dari penangkapan saudara Anwar ini, dulu saat ditangkap pemerkosaan pembunuhan itu pada saat hari Kamis dan juga lokasi penangkapan itu di kamar mandi. Dan pada hari ini juga Anwar juga sembunyi di dalam suatu kamar mandi ini," terang Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, usai menjemput Anwar, kemarin.
-
Bagaimana tentara Israel mengikat pria tersebut? Video tersebut menunjukkan Mujahed Azmi, seorang warga Jenin, diikat ke sebuah jip militer. Keluarga Azmi mengatakan kepada Reuters, Azmi terluka ketika pasukan Israel melakukan penggerebekan di Jenin.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Siapa yang ditandu? Kondisi Safriani kini tampak membaik. Perempuan 34 tahun yang berprofesi sebagai bidan kampung di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini, telah mendapat pertolongan medis di rumah sakit.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
Kemarin malam, Anwar langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Siang ini, perburuan dan penangkapan Anwar dirilis hari ini dipimpin Direktur Reskrimum Mapolda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti.
Ada yang lucu dalam rilis kasus kali ini, biasanya pelaku kriminal yang ditangkap akan dipakaikan topeng dan baju tahanan oranye. Berhubung Anwar sudah berstatus narapidana, saat rilis dilakukan bapak dua anak itu justru dipakaikan gamis, jilbab hitam, dan memakai lipstik yang dia gunakan saat kabur.
Saat rilis dilakukan, kedua tangan Anwar diikat dengan tali mirip borgol. Dia hanya menunduk. Sesekali dia melihat ke arah kamera.
Dia diapit sejumlah petugas Resmob yang mengenakan baju Turn Back Crime.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dihadiahi Tembakan, Penikam Imam Musala di Jakbar Sempat Ngumpet di Toilet dan Membahayakan Polisi
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaVideo kaburnya seorang tahanan di Pengadilan Negeri Kabupaten Sarolangun, Jambi, Rabu (10/7), viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tahanan kabur dari Rutan Salemba. Mereka menjebol jeruji besi kamar tahanan, lalu menyusuri gorong-gorong sempit dan pengap.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca Selengkapnya