Ini kata Ahok soal pembangunan simpang susun Semanggi bikin macet

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah memperhitungkan akan adanya bottleneck (kemacetan) akibat pembangunan simpang susun Semanggi.

"Begini aja deh, aku ini enggak pintar banget tapi enggak bodoh juga gitu loh. Suruh dia berdebat sama orang pintar, semua orang juga tahu kalau 6 jalur diubah jadi 4, ya jadi bottleneck," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/7).

Basuki atau akrab disapa Ahok ini menjelaskan, kemacetan terjadi dari tidak konsistennya jumlah ruas kendaraan. Sehingga untuk mengatasinya, Pemprov DKI akan membangun trotoar agar jumlah jalur di sepanjang jalan tersebut konsisten 4 jalur.

"Makanya kita di Kuningan juga ada underpass dan flyover kan, supaya pas. Nanti Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin kita sempitin jalan nih supaya jangan dari 6 jalur, makanya kita pilih trotoarnya dilebarin supaya dia konsisten, 4 jalur ya 4 jalur terus," terangnya.

Sebelumnya, Ketua Organisasi Pengemudi Seluruh Indonesia (OPSI) Peter Yan mengatakan, pembangunan simpang susun Semanggi dianggap sia-sia dan tidak akan mengantisipasi kemacetan ibu kota.

"Pembangunan flyover ini mubazir, tidak signifikan, tidak mengurai kemacetan. Itu pesan yang ingin saya sampaikan," kata Peter, pada sebuah diskusi publik di Jalan Cirebon, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/7).

Peter mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengkaji detail pembangunan simpang susun Semanggi. Desain pembangunan simpang susun Semanggi yang berbentuk seperti telinga justru akan menambah kemacetan. Sebab, di beberapa titik berbentuk bottleneck atau menyempit.