Ini penampakan e-budgeting APBD DKI bisa lacak anggaran siluman
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan sistem e-Budgeting 2015 sudah mulai berjalan. Dengan gembar-gembor, mantan Bupati Belitung Timur ini mengklaim bakal menemukan anggaran-anggaran siluman yang diajukan DPRD DKI Jakarta.
"e-Budgeting inikan sekarang sudah jalan, kita lagi sisir dari 2012, 2013, perubahan 2014," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/3).
Pantauan merdeka.com, Senin (16/3), sistem e-budgeting yang dibuat oleh tim ahli bentukan Ahok ini sudah meluncur ke dunia maya. Sistem pengawasan anggaran ini beralamat di managedki.net.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa DKI Jakarta diganti jadi DKJ? DKJ adalah Kepanjangan dari Daerah Khusus Jakarta Diubah Setelah Pindah IKN.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
Tampilan e-budgeting ini cukup sederhana. Mengambil latar belakang merah muda keunguan serta mencantumkan logo Jaya Raya yang merupakan logo resmi DKI Jakarta. e-budgeting sendiri merupakan bagian dari e-government.
Hanya saja, tidak sembarang orang bisa melihat anggaran yang tercantum dalam e-budgeting ini. Sebab, setiap pengakses dimintai user ID dan password. Bahkan, Ahok mengklaim password untuk mengunci atau membuka anggaran cuma dimiliki gubernur.
E-budgeting ini sendiri merupakan penerapan dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, di mana keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
Salah satu prinsip yang dipegang PP ini adalah keterbukaan, di mana masyarakat dimungkinkan untuk mengetahui serta mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah. Hal ini juga diperkuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
Dengan sistem ini, maka publik yang sebelumnya tidak pernah tahu pagu anggaran yang berada di setiap SKPD dapat ikut mengawasi. Sistem ini juga dapat menutup kongkalikong yang terjadi antara eksekutif maupun legislatif.
Gagat Dijiwarno, salah satu konsultan yang sempat ditanyai Tim Angket DPRD DKI mengakui dia dan dua orang rekannya yang mengonsep e-budgeting APBD DKI. Salah satu anggota tim berada di Surabaya, Jawa Timur.
"Kelompok kami di Surabaya sudah mendesain perubahan pola penganggaran sejak 2014. Tiap tahun ada improvement sesuai kebutuhan. Desain utamanya tidak berubah sesuai Permendagri," jelas Gagat di Gedung DPRD, Jakarta, Rabu (11/3) lalu.
Kepada wartawan, Gagat mengaku dikontrak sejak akhir 2013 untuk penyusunan APBD 2014. Bahkan dia membantah tim konsultan berjumlah 20 orang seperti yang dituduhkan DPRD.
"2014 itu kontrak ke saya akhir 2013 untuk penyusunan APBD 2014, BPKD waktu itu masih Pak Endang. Saya juga tidak pernah 20. Saya, Erwin dari Surabaya dan Bayu," ungkap Gagat.
Dia juga menjelaskan, ada dua tahapan dalam memasukkan data ke dalam e-budgeting, mulai dari create master, kegiatan hingga pagu kegiatan. Data yang telah masuk tidak akan diubah sedangkan entry master hanya bisa dilakukan Pemprov.
Gagat mengaku tidak memiliki akses input, sebab seluruhnya merupakan kewenangan birokrasi Pemprov DKI. Kalaupun ada usulan dan konsultasi, dia menyerahkan kembali kepada BPKD untuk mendapatkan persetujuan.
"Rencana kerja anggaran dan uraian kegiatan full SKPD. Bahkan boleh dibilang, 2015 itu Pak Heru punya inisiasi mengumpulkan ke ruang pola mengisi bareng sampai bisa selesai," tandasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digitalisasi merupakan kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui inovasi layanan pengelolaan keuangan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaE-budgeting itu merupakan bagian dari Government Resource Management System (GRMS)
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaPentingnya digitalisasi BPD untuk mendukung pengelolaan anggaran daerah.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaAdapun untuk mendorong transformasi digital di daerah, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan terus membuat sistem pembayaran yang semakin efisien.
Baca SelengkapnyaPercepatan tersebut bertujuan mencegah pemborosan belanja untuk infrastruktur digital.
Baca SelengkapnyaPemilu harus tetap pada demokrasi dan tidak terpengaruh sebab rasa takut terhadap sesuatu.
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Bontang, Najirah pun mengajak kepada seluru OPD di lingkungan Pemkot Bontang agar paham dengan seluruh instrumen digital yang digunakan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mengusulkan pengenaan pajak ojol dan online shop.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.
Baca Selengkapnya