Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penjelasan DKI, serapan APBD sempat terdeteksi 0%

Ini penjelasan DKI, serapan APBD sempat terdeteksi 0% Gedung Balai Kota DKI Jakarta. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Sampai akhir triwulan pertama, serapan APBD DKI Jakarta 2016 disebut-sebut masih nol persen alias nihil. Namun belakangan, DKI melarat penjelasan soal serapan nol persen tersebut.

Wakil Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta, Michael Rolando, mengatakan, sampai bulan Apri, serapan APBD DKI 2016 telah mencapai 13,86 persen. Mengingat pembahasan APBD DKI Jakarta 2016 sudah disahkan pada 2 Januari 2016, sehingga belanja tidak langsung dan langsung sudah dapat berjalan.

"Penyerapan enggak mungkin 0 persen. Dari awal 2 Januari udah diketok otomatis bisa langsung jalan. Sekarang itu 13,86 persen," kata Michael di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/4).

Soal serapan nol persen, dia coba meluruskan. Dia menegaskan, terjadi kesalahan teknis dalam Sistem Monitoring Informasi Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (Sismontep).

"Kemendagri pakai Sismontep sejak zaman UKP4 dibangun untuk mengawasi penyerapan anggaran, dan itu nyambung sama Setneg (Sekretariat Negara), kalau gak diinput memang gak kelihatan, makanya gak ke baca (penyerapan DKI Jakarta)," tambahnya.

Menurutnya, pada tenggat waktu evaluasi triwulan pertama 2016, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) lupa memasukkan data penyerapan pada Sismontep. Mengingat pada saat ini mereka tengah disibukkan penyusunan rancangan APBD DKI Jakarta 2017.

‎"Temen-temen (Bappeda) tadi kami nyusun anggaran 2017, sibuk semua. Pada jatuh tempo triwulan pertama gak diinput. Karena sibuk mungkin makanya lupa," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), realisasi belanja APBD Provinsi hingga 31 Maret 2016 rata-rata mencapai 8,3 persen. Penyerapan anggaran tertinggi diraih Provinsi Jawa Timur sebesar 17,2 persen. Disusul oleh Provinsi Lampung sebesar 15,9 persen, Sulawesi Utara 15,2 persen, Sumatera Selatan 15,1 persen dan Nusa Tenggara Barat 14,6 persen.

Dari 34 Provinsi di Indonesia, ada delapan provinsi yang penyerapan anggaran di triwulan I/2016 masih nol persen. Yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Jambi dan DKI Jakarta.

Sementara, realisasi belanja APBD tingkat Kabupaten atau kotamadya pada triwulan I/2016 rata-rata sebesar 5,8 persen. Penyerapan tertinggi diraih oleh Kota Pagaralam 21,6 persen, Kabupaten Probolinggo 20,3 persen, Kabupaten Kepulauan Anambas 19,9 persen, Kota Bandung 17,7 persen dan Kabupaten Sumbawa 16,4 persen.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Jakarta Raih Opini WTP Atas Laporan Keuangan 2023, Ini Catatan BPK
Pemprov DKI Jakarta Raih Opini WTP Atas Laporan Keuangan 2023, Ini Catatan BPK

Dalam catatan BPK Pemprov DKI Jakarta juga belum menerima pendapatan dari sewa lahan oleh sejumlah BUMD.

Baca Selengkapnya
DPRD dan Pemprov DKI Sahkan Perda APBDP 2023 Rp79,52 Triliun
DPRD dan Pemprov DKI Sahkan Perda APBDP 2023 Rp79,52 Triliun

APBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Kelemahan dalam Laporan Keuangan Polri: Belanja Barang Tidak Gambarkan Kondisi Sebenarnya
BPK Temukan Kelemahan dalam Laporan Keuangan Polri: Belanja Barang Tidak Gambarkan Kondisi Sebenarnya

BPK menemukan kelemahan dalam penggunaan langsung penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tanpa melalui mekanisme anggaran.

Baca Selengkapnya
APBD 2023 Tak Tercapai, Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Defisit Rp5 Triliun
APBD 2023 Tak Tercapai, Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Defisit Rp5 Triliun

Rencana belanja daerah tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut DP Nol Rupiah Berhasil, DPRD DKI: Justru Gagal Total
Anies Sebut DP Nol Rupiah Berhasil, DPRD DKI: Justru Gagal Total

Target itu ternyata direvisi Anies melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.

Baca Selengkapnya
Laporan Keuangan KPK Kembali Dapat Opini WTP, Tapi BPK Beri Catatan Ini
Laporan Keuangan KPK Kembali Dapat Opini WTP, Tapi BPK Beri Catatan Ini

WTP ini kelima kalinya diterima KPK. BPK tak menemukan permasalahan signifikan yang berdampak kepada kewajaran penyajian LK KPK.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Jawab Kritikan PSI soal Transparansi Dokumen APBD DKI: Sudah Dikasih Soft Copy
Heru Budi Jawab Kritikan PSI soal Transparansi Dokumen APBD DKI: Sudah Dikasih Soft Copy

Heru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mendagri Tito Blak-blakan Karyawan Titipan Bikin 700 BUMD Rugi!
VIDEO: Mendagri Tito Blak-blakan Karyawan Titipan Bikin 700 BUMD Rugi!

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebanyak 700 dari 1.100 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merugi

Baca Selengkapnya
KPU Akui Ada Salah Input Data Sirekap di 1.700 TPS
KPU Akui Ada Salah Input Data Sirekap di 1.700 TPS

Data Sirekap yang perlu perbaikan bukan hanya pemilihan presiden saja, legislatif DPR RI juga.

Baca Selengkapnya
Pengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU
Pengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU

Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Kelebihan 879 Suara di TPS Depok, KPU Klaim Gara-Gara Sirekap Eror
Prabowo-Gibran Kelebihan 879 Suara di TPS Depok, KPU Klaim Gara-Gara Sirekap Eror

Suara Prabowo-Gibran hanya 62 di C1. Namun di Sirekap menjadi 941 suara.

Baca Selengkapnya
Soroti Penyaluran Dana BOS lewat Belanja Hibah Kota Banjarbaru, ICW: Sepertinya Ada Salah Pencatatan
Soroti Penyaluran Dana BOS lewat Belanja Hibah Kota Banjarbaru, ICW: Sepertinya Ada Salah Pencatatan

BPK rekomendasikan Wali Kota Banjarbaru agar meminta Kadisdik selaku penanggungjawab BOS lebih cermat

Baca Selengkapnya