Ini puja-puji Ahok buat Djarot, calon wagub DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mulai melirik kandidat lain sebagai calon wakil gubernur DKI. Jika kesengsem pada PNS karir, Sarwo Handayani, kini Ahok, sapaan Basuki, juga mempertimbangkan mantan wali kota Blitar Djarot Saiful.
Ahok menilai Djarot mampu bekerja di Jakarta. Bahkan lebih baik darinya yang hanya berlatar belakang bupati di Belitung Timur.
"Minimal gini, bupati enggak begitu ngerti ngurus kota. Kami tuh enggak punya taman, festival, event, terus pasar, PKL. Bupati tuh enggak ada. Yang ngerti tuh wali kota," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/12).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa Soetardjo jadi Gubernur Jawa Barat? Setelah Indonesia merdeka, mulai dibentuklah suatu pelaksanaan pembagian daerah yang pada saat itu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan pembagian daerah menjadi 8 provinsi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang terbentuk atas perundingan PPKI mengenai pemerintahan daerah di Indonesia. Masih bersifat sementara, gubernur Jawa Barat diampu oleh Dr. Soetardjo Kertohadikusumo.
-
Dimana Soetardjo menjabat Gubernur Jawa Barat? Ia lahir di sebuah desa bernama Kunduran, yang berada di Blora, Jawa Tengah. Lahir pada 22 Oktober 1892, Soetardjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang bertempat tinggal di Gedung Sate.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Dia pun melihat karakter Djarot mirip dengan Joko Widodo saat memimpin DKI Jakarta. Apalagi, lanjutnya, dari segi pengalaman, Jokowi belum ada apa-apanya dibandingkan Djarot.
"Oleh Pak Jokowi itu ada festival ini, ada even ini PKL ini. Nah itu Pak Jokowi ngerti. Nah Djarot 10 tahun lebih lama dari Pak Jokowi yang 7 tahun. Saya pikir Pak Djarot gayanya kaya pak Jokowi, santai. Saya kira di Blitar, dia cuman pakai jeans, kaos, sama aja," terangnya.
Dengan memilih Djarot menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, maka Ahok akan memiliki banyak keuntungan. "Mudah-mudahan lebih hebat idenya dari Pak Jokowi. Ditambah Pak Jokowi yang hebat di presiden tambah wakil gubernur yang lebih hebat dari Pak Jokowi, gua kan tinggal kunjungan sister city," tutup Ahok. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pidato presiden merujuk pada pemimpin masa depan yang diartikan sebagai sosok Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya