Ini solusi Djarot putus rantai tawuran di Manggarai
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku tak sepakat dengan wacana pendirian pagar pembatas sebagai solusi mengatasi tawuran antara warga Tambak, Jakarta Pusat dan Manggarai, Jakarta Selatan. Djarot menegaskan, langkah itu merupakan solusi yang tidak tepat.
Djarot menyebut, setidaknya ada tiga poin yang dia dapatkan usai menemui warga setempat. Pertama, kata Djarot, warga meminta sarana sebagai mengisi waktu mereka untuk berkegiatan positif. Dari pada membangun pembatas, Djarot menyebut ada baiknya membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"Dia minta tempat bermain, RPTRA, supaya bisa futsal, olahraga berkesenian. Jadi tidak bisa kasih tembok (pagar pembatas)" kata Djarot di Klender, Jakarta Timur, Minggu (19/3).
-
Apa fokus utama Wali Kota Tarakan dalam program Jumpa Pagi? Kegiatan inti dari jumpa pagi ini adalah mendengarkan arahan dari Wali Kota. Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Apa yang diapresiasi DPRD dari Transjakarta? Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin memberikan apresiasi terhadap upaya Transjakarta dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, salah satunya melalui penggunaan bus listrik.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari kegiatan masyarakat di Desa Jatimulyo? Mengutip ANTARA, Kalurahan Jatimulyo menjadi kawasan konservasi yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Mereka tergabung ke dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Bagaimana Desa Rowosari meningkatkan kesejahteraan warga? Seiring waktu, berkat berbagai pendampingan dari berbagai pihak, warga Desa Rowosari pun makin sejahtera karena hasil panennya berlimpah.
-
Bagaimana RTH di Jakarta bisa membenahi lingkungan? Program yang ditujukan di setiap kelurahan ini bisa menjadi batu loncatan untuk membenahi dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di kawasan permukiman padat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini menjelaskan, solusi lain yaitu dengan memberi sanksi tegas bagi para pelaku tawuran. Utamanya, bagi mereka yang pelajar dan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Jelas (KJP) langsung kita cabut. Kalau misalnya mereka sudah kerja di PPSU (Petugas Prasarana dan Sarana Umum), pegawai kita, langsung kita pecat," katanya.
Salah satu akar penyebab tawuran, kata Djarot, merupakan warga yang tak memiliki pekerjaan. Maka itu, Pemprov DKI berencana merekrut mereka menjadi pegawai harian lepas Pemprov DKI, seperti petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dengan gaji Upah Minimum Regional (UMR).
"Mereka yang nganggur dididik, kita ada pelatihan-pelatihan, dan langsung kita tempatkan," kata Djarot.
Sebelumnya, Walikota Jakarta Pusat, Manggarai Pardede sudah mengusulkan rencana pembangunan pagar pembatas untuk mengatasi tawuran yang kerap terjadi antara warga Tambak, Jakarta Pusat dengan Manggarai, Jakarta Selatan. Usulan itu telah disampaikan pada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono.
"Seperti yang ada di Matraman," kata Manggarai di Kantor Balai Kota, Rabu (15/3).
Manggarai menjelaskan pagar itu berbentuk mirip separator. Pagar bakal dibangun dalam waktu dekat secara permanen mulai dari terowongan Manggarai sampai Jalan Tambak. "Pagar tidak bisa dipanjat dengan tingkat kerapatan yang bagus," katanya.
Warga Tambak dan warga Manggarai seringkali melakukan tawuran. Terakhir, tawuran pecah pada Minggu 5 Maret dan Senin 6 Maret 2017 lalu. Tawuran dalam dua hari itu menyebabkan dua pemuda tewas dan sejumlah orang luka-luka.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga calon gubernur mengeluarkan jurus meminimalisir tawuran. Adu program diharapkan tidak hanya upaya meraih suara namun benar-benar menuntaskan persoalan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya"Silakan kalau untuk kegiatan kesehatan, untuk mengentaskan stunting," kata Heru.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berdiskusi dengan puluhan organisasi relawan di Purwakarta
Baca SelengkapnyaGanjar menceritakan pengalamannya menyelesaikan permasalahan rumah yang berada di tengah jalan di Brebes.
Baca SelengkapnyaPermasalahan ini harus diselesaikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca Selengkapnya“Memang menjadi warning buat kita agar pembangunan SDM jadi prioritas yang ada di Papua ini,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaPolisi diminta tindak tegas pelaku tawuran agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaSelain mengamankan pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain satu buah senjata tajam jenis celurit.
Baca SelengkapnyaTawuran Kembali Pecah di Jalan Jatinegara Jakarta Timur, Pengendara Terganggu
Baca SelengkapnyaDirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca Selengkapnya