Ini solusi terakhir untuk damaikan Ahok dan DPRD
Merdeka.com - Sudah hampir 5 bulan ribut-ribut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan DPRD bergulir. Ketegangan kali ini bermula dari ditemukannya sejumlah anggaran siluman dalam RAPBD 2015.
Konflik ini sudah terlalu banyak menyedot perhatian khalayak. Keduanya terus saja melempar sindiran dan makian ke hadapan publik.
Dari Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful, Mendagri Tjahjo Komolo hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah membantu keduanya berdamai dan mencari satu solusi terbaik. Tapi kenyataannya, mediasi mereka tak juga meluluhkan hati Ahok dan DPRD DKI.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Dapil 5? Fatimah Tania Nadira Alatas adalah anggota DPRD DKI Jakarta terpilih dari dapil 5, yang mencakup Kecamatan Duren Sawit, Kecamatan Jatinegara, dan Kecamatan Kramatjati.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kapan pelipatan surat suara DPRD DKI dimulai? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Keduanya malah makin doyan perang sindiran dengan kalimat kotor dan nama binatang di bawa. Lantas cara apa lagi yang bisa mendamaikan dua belah pihak?
Ketua Forum Warga Jakarta, Azas Tigor Nainggolan mengatakan, persoalan ini hanya bisa diselesaikan bila keduanya menurunkan tensi emosi. Sebagai pejabat teras yang dipilih rakyat, tugas keduanya harusnya menjalankan amanah yang diberikan bukan sibuk dengan kepentingan masing-masing.
"Saya lihat keduanya telah memperlihatkan contoh buruk ke warga DKI. Sama-sama ngotot bahkan Ahok sampai ngomong kotor," katanya kepada merdeka.com, Kamis (26/3).
Kalau keduanya tak bisa bekerja dan sibuk saling adu bacot, kata dia, warga bisa menggugat kepemimpinan mereka. Sebab, tugas yang dijalankan malah terbengkalai karena sikap saling merasa paling benar.
"Apapun alasannya, memang gak ada padanan yang pantas untuk menunjukkan keburukan DPRD. Tapi caranya tidak begitu. Kalau begini terus buat apa ada DPRD dan gubernur yang cuma pentingin emosional diri sendiri. Mereka harusnya sadar mereka itu buat siapa," terangnya.
Ditambahkannya, niat Ahok membongkar borok DPRD satu kebaikan yang mulia. Tapi caranya yang cuma bisa koar-koar di media malah buat warga DKI muak.
"Warga Jakarta muak dengan Ahok, sekarang dua-dua saling buktikan aja deh jangan cuma saling tuding," tambahnya.
Harusnya Ahok, kata dia, pakai cara yang elegan membongkar korupsi ini. Jangan malah serampangan sampai menanggalkan etika dan antipati untuk menyatakan maaf.
"Rencana dan tujuan bongkar korupsi itu setuju, tapi caranya gak benar. Cara dia merusak tujuan yang akan dicapai. Malah buat orang antipati. Orang dua lembaga itu sama-sama kotor kok. Langsung aja tunjuk orang dan buktikan jangan semua dipukul rata."
"Atau jangan-jangan ini untuk nutupin kegagalan Ahok selama mimpin DKI toh enggak ada efek positif yang signifikan," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok telah diusulkan oleh DPD PDIP DKI ke DPP PDIP untuk diusung maju sebagai calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan napi harus mempunyai jeda selama lima tahun setelah menjalani hukuman.
Baca Selengkapnya