Ini tips rute alternatif bagi pemotor di 3 titik jalan Jakarta

Merdeka.com - Kebijakan pelarangan kendaraan roda dua (motor) untuk melewati 3 titik, yaitu Bunderan HI, Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, akan segera direalisasikan oleh Pemprov DKI Jakarta pada Desember 2014 mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, banyaknya jumlah kecelakaan pada kendaraan roda 2 menjadi penyebab bagi pihaknya dalam mencanangkan regulasi itu, dengan kompensasi disediakannya bus gratis bagi para pengguna jalan di ketiga titik pelarangan tersebut.

Adapun bagi pengguna kendaraan roda dua, sejatinya mereka akan mencari rute alternatif lain ketika nantinya aturan pelarangan tersebut mulai resmi diberlakukan.

Berikut adalah jalur alternatif kendaraan roda dua, menurut pantauan merdeka.com di lapangan, Rabu (12/11):

Bagi pengendara roda dua dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju ke arah Jalan Hayam Wuruk, rute alternatif dari Bunderan HI menuju Harmoni, dapat ditempuh melalui jalur alternatif dari flyover Karet Bivak, ke arah Jalan KH Mas Mansyur dan Kebon Kacang, menuju underpass Tanah Abang ke arah Flyover Cideng.

Setelah itu, pengendara motor kemudian lurus ke arah Jalan Cideng Barat, dan belok kanan ke arah Jalan Tanah Abang 2. Selanjutnya, mereka akan keluar di Jalan Abdul Muis, yang berada di belakang RS Budi Kemuliaan dan Gedung Mahkamah Konstitusi, sampai keluar di Jalan Majapahit, menuju ke arah Jalan Hayam Wuruk.

Sementara rute alternatif dari arah Medan Merdeka Barat menuju Bunderan HI yang juga dilarang melintas bagi kendaraan roda 2, adalah melalui depan Masjid Istiqlal di Jalan Lapangan Banteng Barat, menuju arah Jalan Pejambon sampai di depan Stasiun Gambir, kemudian menelusuri Jalan Medan Merdeka Timur ke arah Tugu Tani.

Dari situ mereka harus menuju jalan KH Wahid Hasyim ke arah Masjid Cut Meutia, dan terus lurus menuju Taman Surapati, Jalan Imam Bonjol, Gedung KPU, kemudian lurus ke arah Bunderan HI menuju Jalan Sudirman.

Rute-rute ini merupakan salah satu alternatif, dimana sebenarnya banyak jalan yang lebih kecil sebagai alternatif lainnya. Karena di daerah Menteng dan sekitarnya terdapat banyak jalur yang hanya diberlakukan satu arah, sementara arah berlawanannya harus memutar ke jalan lainnya.