Iwan dirampok dan ditusuk di atas bajaj
Merdeka.com - Usai mengais rezeki, seorang penumpang bajaj, Iwan (42) nahas dirampok hingga ditusuk oleh beberapa orang tak dikenal di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (2/9).
"Saya sedang melintas di jalan sini. Lalu dua orang tak dikenal menghampiri saya. Mereka melakukan perampasan terhadap saya," Kata Iwan, Selasa (2/8) dini hari.
Iwan menjelaskan, kejadian sekitar pukul 01.00 WIB ini bermula ketika dia menumpang Bajaj Berbahan Gas (BBG) dari arah Muara Baru, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk pulang ke rumah.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa yang terjadi dengan Pak Iwan? Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis, dan cambang yang lebat. Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis. Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat putranya sedang bermain di depan rumah.
-
Dimana koin itu terjebak? Gambar endoskopi menunjukkan bahwa benda logam itu terletak di subglotis seperti dalam mesin slot.
-
Dimana penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
Namun ketika bajaj tersebut melintas di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, tak jauh dari Polsubsektor Pluit Timur, rumah pompa Waduk Pluit, serta Pospol Air, korban dihampiri dua orang pria tak dikenal.
"Satu orang mendatangi saya, sedangkan satu orang lainnya berada di atas sepeda motor. Saya kaget dan nggak tau mau ngapain dua orang itu," ucapnya.
Iwan menjelaskan, saat itu pria yang menghampirinya langsung menodong dengan pisau dan meminta dirinya untuk menyerahkan dompetnya. Iwan sempat melawan, hingga akhirnya ditusuk di bagian lengan tangan kiri dan pinggul.
"Saya ditusuk. Mereka merampas paksa dompet saya yang berisi uang sebesar Rp 300 ribu rupiah. Mereka mengancam akan bunuh saya kalau teriak dan tidak berikan uang. Saya bingung, saya tetap pertahankan dompet saya. Eh saya langsung ditusuk," ujarnya.
Lanjut Iwan, saat kejadian, Selain dirinya dirampas, sopir bajaj pun diancam pelaku agar tidak melapor ke pihak kepolisian. Usai mengancam, pelaku langsung pergi ke arah Pluit Raya bersama uang Rp 300 ribu miliknya.
Usai mendapat perlakuan tersebut, korban beserta sopir bajaj langsung melakukan pelaporan atas apa yang dialaminya ke Pos Polsubsektor Pluit Timur untuk ditindaklanjuti. Namun ketika dikonfirmasi ke Kapolsek Pluit, AKBP Ruddi Setiawan, dirinya justru menuturkan belum mengetahui kejadian tersebut.
"Itu kapan? di mana? Kami belum dapat laporan, kami selidiki dulu ya. Nanti kami kabari," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaAkibat bacokan tersebut, korban terluka di bagian pipi, lengan dan punggung.
Baca SelengkapnyaSebanyak dua orang tega menghajarnya hingga merampas uang milik pengamen bernama Iwan itu.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu sedang mengemudikan Mitsubishi Colt Diesel dengan mengangkut pasir melaju ke Kampung Bayur, Desa Lebakwangi, Tangerang pada Senin (30/9) malam.
Baca SelengkapnyaTindakan kejahatan tak mengenal waktu dan tempat. Menjaga waspada tetap diutamakan terlebih saat berkendara.
Baca SelengkapnyaPria berinisial BLPL (470 menjadi korban penjambretan. Uang ratusan dolar yang tersimpan di dalam tas selempang raib digondol kawanan pelaku.
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaAlhasil, uang Rp1,5 juta di dalam tas miliknya terpaksa diberikan karena takut ditembak
Baca SelengkapnyaPadahal korban hanya coba mengingatkan Rudi untuk tak pukuli istrinya
Baca SelengkapnyaKorban dinyatakan meninggal dunia, akibat kehabisan darah karena luka sobek pada kepala bagian belakang dan dahi.
Baca Selengkapnya