Jadi beking, polisi dan TNI sering minta jatah ke preman Monas
Merdeka.com - Pihak kepolisian mengakui anggotanya dan TNI kerap menjadi beking dari preman serta pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat. Para aparat penegak hukum itu sering meminta jatah dari preman dan PKL.
"Sering minta setoran baik ke pedagang atau preman," ujar Kapolsek Gambir AKBP Agung Marlianto saat ditemui di kawasan Monas, Rabu (19/2).
Namun, razia yang digelar kali ini, para polisi dan TNI yang menjadi beking tidak menunjukan batang hidungnya. "Padahal ini sengaja kita besar-besarkan untuk memancing oknum tersebut," katanya.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Kenapa nelayan Indramayu bayar uang ke preman? 'Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah,' kata si nelayan.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Sementara itu, pedagang yang terkena razia mengakui kalau mereka memberi jatah ke aparat penegak hukum. Bahkan, jatah tersebut hampir setiap hari disetorkan.
"Uang dan makan kita setorkan kenapa jadi gini," teriak dia histeris.
Dalam razia kali ini, puluhan dagangan PKL diangkut petugas. Beberapa orang yang tanpa identitas juga diamankan untuk dimintai keterangan.
Sebelumnya, preman dan pedagang kaki lima di Monas tidak pernah kapok. Keberadaan mereka diduga lantaran ada beking dari pihak TNI dan Polri.
"Kita akui memang ada beking dari Polisi dan TNI," ujar Kapolsek Gambir AKBP Agung Marlianto di kawasan Monas, Rabu (19/2).
Agung mengaku sudah mengantongi nama-nama polisi dan TNI yang membeking di Monas. Nama-nama tersebut bahkan telah diserahkan ke para pimpinan.
"Bahkan ada perwira menengah yang ikut bermain. Anggota saya pun juga ada," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaCalon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan keluhan nelayan Indramayu yang harus menyetor uang keamanan kepada preman.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaPatsus merupakan prosedur yang dijalankan oleh Provos terhadap polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca Selengkapnya