Jakarta HUT ke-490, Djarot sebut revolusi mental masih jadi PR
Merdeka.com - Jakarta hari ini berulang tahun yang ke-490. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan bahwa pekerjaan rumah di DKI yang harus dihadapi adalah revolusi mental.
"Tapi ada satu perubahan terus-menerus yang harus dilakukan yaitu masalah sikap mental, karena untuk merubah mental dan paradigma tidak bisa satu dua tahun, butuh waktu terus menerus dan penuh kedisiplinan," kata Djarot di Sila Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/6).
Mantan Wali Kota Blitar itu mengemukakan beberapa contoh belum terrevolusinya mental warga Jakarta. Di antaranya, belum tertib buang sampah dan juga dalam berlalulintas.
-
Bagaimana cara memotivasi diri untuk berubah? Cara memotivasi diri untuk melakukan perubahan bisa dengan membaca kata-kata bijak dan kemudian merenunginya.
-
Bagaimana cara membangun disiplin mental? Disiplin merupakan salah satu karakteristik penting yang dimiliki oleh individu yang kuat baik secara fisik maupun mental. Mereka cenderung memiliki rutinitas yang terencana dengan baik dan mampu mengatur waktu mereka secara efektif.
-
Bagaimana cara menghadapi tantangan kesehatan mental? You are allowed to take up space and ask for what you need.
-
Bagaimana cara untuk menjadi perubahan? “Kamu harus menjadi perubahan yang ingin kamu lihat di dunia ini.“ - Mahatma Gandhi
-
Kapan kita harus memulai perubahan? 'Jika kamu tidak menyukai sesuatu, ubahlah. Jika kamu tidak dapat mengubahnya, ubah sikapmu.' - Maya Angelou
-
Kenapa waktu untuk membentuk kebiasaan berbeda? Para ahli menegaskan bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru sangat tergantung pada jenis kebiasaan itu sendiri serta situasi yang mengelilinginya, seperti faktor lingkungan.
"Contoh mental melakasanakan lima tata tertib saja masih payah, tertib buang sampah belum bisa, tertib lalu lintas apalagi, tertib hunian banyak pelanggaran, tertib PKL juga," ujarnya.
Menurutnya pembangunan mental lebih sulit untuk dibangun dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur. Sebab itu, revolusi mental memerlukan waktu yang tidak sedikit.
"Ini sebetulnya PR kita, karena menyangkut masalah sikap mental, sedangkan membangun fisik itu lebih mudah, sedangkan membangun mental lebih panjang waktunya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Djarot saat menjadi inspektur upacara sempat menegur para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggunakan telepon gengam dan juga payung ketika melangsungkan upacara pagi tadi (22/6). Upacara tersebut dilaksanakan di Sila Monas, Jakarta Pusat.
"Sebelumnya, coba itu yang dibelakang disuruh maju. Suruh pindah kedepan ke tenda undangan. Yang main handphone juga suruh maju aja yang pake payung juga," kata Djarot, di lokasi, Kamis (22/6).
Adanya kejadian membuat Djarot menilai bahwa mental para ASN belum berubah. Serta belum bisa memaknai upacara ulang tahu Jakarta ke-490.
"ASN sudah banyak berubah. Tetapi mentalnya masih perlu dibina secara terus-menerus percuma menyanyikan revolusi mental tapi mental kita tidak berubah. Beberapa aparatur teman-teman kita belum tertib belum bisa memaknai bahwa peringatan satu hal yang bersejarah bagi kita," pungkasnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut, generasi masa depan perlu memiliki kesadaran tentang koperasi. Sebagai bentuk pembelajaran karakter kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaHeru menjelaskan, pencabutan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus melewati proses yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menanggapi sindiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut gagasan revolusi mentalnya hingga kini belum maksimal.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng
Baca Selengkapnya