Jakarta krisis air bersih, Ahok bakal pakai teknologi dari Swiss
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluhkan minimnya persediaan air bersih di wilayah DKI Jakarta. Dirinya mengatakan, saat ini dari 10 juta penduduk DKI Jakarta, hanya sekitar 53 persen saja yang terlayani air bersih.
"Kita udah lakukan banyak upaya untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada warga DKI. Diantaranya membuat Perda untuk menutup pengambilan air sumur dalam," ujar Ahok saat ditemui di acara Water, Sanitation, and Cities (WSC) Forum & Exhibition 2015, di Jakarta Convention Center, Rabu (27/5).
"Mengapa semua upaya ini tidak bisa jalan? Karena memang stok air bersihnya sudah tidak ada," katanya menambahkan.
-
Kapan bantuan air bersih disalurkan? Hingga Selasa (14/8), BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 40 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2023.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Bagaimana Prabowo memastikan bantuan air ini terlaksana? 'Saya ucapkam terima kasih kepada Rektor Tim dari Unhan. Mereka sudah membor, membuat pipa dan saya kira lebih dr 110 titik di seluruh Indonesia,' ujarnya.
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Bagaimana mencapai tujuan pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan juga dipahami sebagai upaya pembangunan yang dapat memeuhi kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan dan mengorbankan kehidupan generasi yang akan datang.
Untuk itu, lanjut Ahok, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang menjajaki penggunaan teknologi asal Swiss, guna mencari solusi dari menipisnya ketersediaan air bersih di ibu kota. Dirinya berharap realisasi dari rencana penggunaan teknologi ini, sudah bisa dimulai oleh pihaknya pada salah satu waduk di DKI Jakarta, sekitar tahun 2017 mendatang.
"Kami sudah hampir dipastikan akan membangun sistem justifikasi, untuk mengelola lumpur, sampah, menjadi listrik dan air bersih. Ini teknologi Swiss," ujar Ahok.
"Maka kami harapkan sekitar tengah tahun 2017, DKI akan memiliki (teknologi) ini di Waduk Pluit. Lalu kami akan tambah lagi di daerah Marunda dan Kapuk," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun mengajak semua pihak mengubah sudut pandang soal banjir.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaStrategi pengelolaan air secara terpadu untuk melayani IKN diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pengembangan dan kendala yang akan dihadapi oleh pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hasil kolaborasi Schneider Electrics dengan Wilo.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji mengatasi persoalan air bersih di Jakarta. Dia menyiapkan terobosan terkait masalah air bersih.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaTerkait keefektifan water mist, Fitri mengklaim alat ini bisa mengurangi polutan PM2,5. Namun, ia tak merinci berapa besaran polutan yang bisa dikurangi itu.
Baca Selengkapnyakrisis air terjadi lantaran penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota PAM Jaya
Baca SelengkapnyaWaduk Lebak Bulus diharapkan mampu menampung luapan debit air bertambah akibat curah hujan yang tinggi.
Baca Selengkapnya