Jakmania tewas diduga dipukuli polisi, Propam Polda Metro cari fakta
Merdeka.com - Seorang Jakmania Fahreza (16) tewas diduga dikeroyok polisi usai menonton pertandingan Persija VS Persela di Stadion Gelora Bung Karno pada Jumat (13/5) kemarin. Propam Polda Metro Jaya pun akan mencari fakta di lapangan.
"Tim Propam Polda Metro Jaya kita turunkan untuk cari fakta di TKP. Bahkan dari keterangan abang almarhum semasa hidup. Bagaimana kesaksiannya, dan lain sebagainya. Jadi tim masih bekerja untuk itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Senin (16/5).
Awi mengatakan, polisi masih harus menyelidiki kasus ini lebih mendalam karena kesaksian saat ini hanya berdasarkan penuturan kakak korban yang mendengar langsung dari Fahreza. Fahreza bercerita saat dibawa ke rumah sakit Cilandak untuk diberikan pertolongan medis.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Awi melanjutkan, penafsiran pihak korban yang melakukan pemukulan adalah anggota polisi. Hal itu berdasarkan yang memukuli seragam coklat dan masih harus dipastikan sampai ada kepastian mengenai kronologis penganiayaan yang menewaskan bocah berumur 16 tahun tersebut.
"Intinya, masih kita dalami. Karena korban sempat menuturkan waktu di RS Cilandak sebelum meninggal, bahwa sempat terjadi kerusuhan dan dia kena pukul orang berbaju coklat. Tapi itu kan baru penafsiran mereka bahwa kemungkinan (pelakunya adalah) polisi," pungkasnya.
Diketahui, Suyatna selaku kakak korban yang juga sama-sama datang ke GBK untuk menonton pertandingan, mengaku terpisah dengan korban saat kondisi massa ricuh ketika antre tiket masuk.
Saat itu, sejumlah polisi langsung mengejar para suporter Jakmania, hingga dirinya mendapati bahwa sang adik sedang ditolong oleh supporter Jakmania Bekasi dan dibawa ke mobil ambulans untuk dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.
"Saya langsung menghubungi keluarga yang di rumah kalau Fahreza dibawa ke rumah sakit. Namun, Fahreza sempat sadar jadi dibawa ke rumah saja," ujar Suyatna sambil menangis.
Suyatna mengaku, saat Fahreza dibawa ke rumah, almarhum sempat mengalami muntah darah dan pusing. Kemudian, Fahreza segera dilarikan ke RS Marinir Cilandak untuk menjalani pemeriksaan dan operasi.
Namun, nyawa Fahreza tak tertolong. Jenazahnya kini sudah di makamkan di Pemakaman Warung Sila Brigif, Ciganjur, dan dihadiri oleh puluhan pengurus Jakmania. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaJules mengungkapkan, hingga saat ini bapak dari korban Eki masih mengalami trauma pasca kasus tersebut.
Baca Selengkapnya