Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Janji gaji besar ala Ahok tak laku, PNS ramai-ramai mundur

Janji gaji besar ala Ahok tak laku, PNS ramai-ramai mundur Jokowi pimpin upacara HUT Korpri. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Setiap tahunnya, nilai anggaran pendapatan belanja di DKI Jakarta, selalu meningkat. Kondisi ini dimanfaatkan pegawai nakal bekerja sama dengan DPRD untuk memainkan nilai proyek dengan keyakinan sebagian fulus akan mengalir ke kantong pribadi.

Saat baru dilantik jadi wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, agak kaget. Begitu banyak anggaran jumbo yang tak sebanding dengan realisasi proyek yang dijalankan.

Imbasnya, di akhir tahun banyak anggaran yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Yang buat Ahok semakin heran, kondisi seperti itu sudah berlangsung sejak lama dan seperti sudah membudaya.

Ahok geram dan janji bakal memutus mata rantai korupsi di lingkungan Pemprov DKI. Benar saja, begitu dia diangkat menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo, Ahok langsung tancap gas.

Salah satu cara yang dia lakukan dengan merombak semua posisi PNS. Lebih kurang ada 600 pegawai yang terkena perpindahan posisi ada yang naik, ada juga yang malah distafkan.

Untuk menambah semangat kerja anak buahnya, Ahok juga menjanjikan mereka gaji besar. Nominal terkecil gaji PNS DKI dengan nominal Rp 12 juta dan tertinggi Rp 78 juta.

"Pokoknya kita pengen bikin orang bangga kerja di sini sama bangganya kaya kerja di Citibank, perusahaan minyak. Gaji PNS akan lebih besar dari gaji swasta, kita akan pacu APBD lebih tinggi dengan efisiensi sehingga kita juga bisa sejahterakan PNS di Provinsi DKI Jakarta," kata Ahok beberapa waktu lalu.

Tapi sayang, gaji besar yang diimingi Ahok tak membuat semua PNS senang. Rupanya, posisi baru dan target yang dibebankan justru lebih membuat mereka tertekan.

Kemudian, satu per satu PNS memilih mundur dari jabatannya. Mereka memilih kembali menjadi staf. "Mundur itu ada. Yang mau mundur itu banyak. Itu implikasinya luas, makanya kami berikan pembinaan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Agus Suradika.

Mantan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta ini menjelaskan, kebanyakan yang meminta mundur berasal dari eselon IV. Mereka rata-rata menduduki posisi Kepala Seksi.

"Karena merasa enggak cocok. Kagetlah. Eselon IV misalnya mereka bekerja di Kasie sekolah, terus mereka kaget. Tapi sudah kami kasih pembinaan," jelasnya.

Sampai Kamis (19/3) kemarin, 15 PNS menyatakan akan mundur. Tapi belum disetujui Ahok.

"Sekitar bulan Februari kami mulai menerima surat pengunduran diri dari beberapa pejabat yang baru menjabat di eselon IV. Ini sejarah, 15 PNS minta mengundurkan diri dari jabatannya yang lebih tinggi. Sebelumnya di DKI belum pernah ada yang mengundurkan diri seperti ini," kata Kepala Suku Bidang (Kasubid) Jabatan Struktural Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Bahrudin.

Dia menambahkan, rata-rata PNS yang mengajukan pengunduran diri, menjabat sebagai Kepala Sub bagian Tata Usaha (Kasubag TU) di sekolah. Mereka merasa takut mengelola dana BOS yang diterima pihak sekolah.

"Sebanyak delapan orang yang menjabat Kasubag TU, mengaku mengundurkan diri karena pada jabatannya tersebut mengelola dana BOS. Mereka takut mengelola dana BOS tersebut, karena dananya yang cukup besar," terangnya.

Lalu apa reaksi Ahok melihat anak buahnya ramai-ramai mundur

Ahok mempertanyakan alasan mereka meminta mundur dari jabatannya itu. Dia menduga ada kekhawatiran dialami 15 PNS DKI yang mengajukan mundur tersebut. "Makanya saya bilang, ini ada sesuatu yang dipertanyakan. Enggak apa-apa. Takut-takut kan. Takut-takut sedap ini kan. Ganti orang baik," ujarnya.

Ahok pun menduga mereka yang mundur karena tak ada uang masuk seperti di tempat sebelumnya. Tapi Ahok tak masalah bila PNS ramai-ramai mau mundur.

"Gak apa-apa. Banyak yang gak sanggup jadi lurah. Mungkin karena gak bisa dapet duit yang enak lagi, kerja keras. Gak apa-apa, yang ngantre banyak mau naik," ujarnya.

Ahok telah menduga hal tersebut karena memberikan perlakuan ketat kepada PNS yang selama ini sudah dimanjakan. Terlebih mantan Bupati Belitung Timur ini telah memperketat sistem birokrasi untuk mencegah tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Mungkin banyak yang gak tahan, pagi sampai malam (kerja) terima gaji doang gak mau korupsi. Tapi kan ada juga yang kayak saya gitukan, tapi kan orang aneh-aneh macam-macam," katanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Negatif Jadi PNS: Harus Siap Bertugas Dimanapun, Tak Boleh Protes Gaji
Sisi Negatif Jadi PNS: Harus Siap Bertugas Dimanapun, Tak Boleh Protes Gaji

Mengingat, profesi PNS merupakan abdi negara yang harus siap ditempatkan di seluruh pelosok Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Tak Ada PHK Massal dan Pengurangan Pendapatan Tenaga Honorer
Jokowi Minta Tak Ada PHK Massal dan Pengurangan Pendapatan Tenaga Honorer

Permintaan Jokowi ini disampaikan untuk menghindari kegaduhan dampak PHK massal tenaga honorer.

Baca Selengkapnya
AHY Singgung Gaji PNS Hanya Naik 2 Kali Selama 9 Tahun, Benarkah?
AHY Singgung Gaji PNS Hanya Naik 2 Kali Selama 9 Tahun, Benarkah?

"Sembilan tahun terakhir, gaji mereka hanya naik dua kali, dengan akumulasi kenaikan 11 persen saja," kata AHY.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Belum Bahas Sistem Gaji Tunggal karena Masih Ada PNS Malas Bekerja
Pemerintah Belum Bahas Sistem Gaji Tunggal karena Masih Ada PNS Malas Bekerja

Jika sistem tersebut diterapkan tentu sangat tidak adil bagi PNS yang bekerja keras dengan yang tidak bekerja.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Jadi Hapus 2,3 Juta Tenaga Honorer Pada 28 November 2023
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Jadi Hapus 2,3 Juta Tenaga Honorer Pada 28 November 2023

Azwar Anas telah berkirim surat kepada kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah untuk tetap mengalokasikan anggaran bagi tenaga honorer untuk 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Daerah yang Tak Ajukan Formasi CPNS 2024
Ini Daftar Daerah yang Tak Ajukan Formasi CPNS 2024

Penyerapan tenaga honorer 2024 bisa terganggu karena hal ini terjadi di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya
Gaji ke-13 PNS Dihentikan Menkeu Sri Mulyani? Cek Faktanya
Gaji ke-13 PNS Dihentikan Menkeu Sri Mulyani? Cek Faktanya

klaim bahwa gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan dihentikan, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Menengok Dampak Penghapusan Tunjangan PNS dan Diganti Sistem Gaji Tunggal Mulai 2024
Menengok Dampak Penghapusan Tunjangan PNS dan Diganti Sistem Gaji Tunggal Mulai 2024

Sistem gaji tunggal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang direncanakan oleh pemerintah akan membebankan APBN.

Baca Selengkapnya
Ternyata Masih Banyak PNS Senior Susah Adaptasi dan Terjebak Masa Lalu
Ternyata Masih Banyak PNS Senior Susah Adaptasi dan Terjebak Masa Lalu

Menteri PANRB Azwar Anas membeberkan masalah yang dihadapi PNS.

Baca Selengkapnya
Dalami Info 11 Bulan Gaji Kepala Otorita IKN Tidak Dibayar, DPR akan Panggil Bambang
Dalami Info 11 Bulan Gaji Kepala Otorita IKN Tidak Dibayar, DPR akan Panggil Bambang

Komisi II DPR RI akan memanggil Bambang dan Dhony untuk menjelaskan keputusan keduanya.

Baca Selengkapnya
Heboh ASN Padang Mundur dari Jabatan karena Tak Sanggup Penuhi Permintaan Uang dari Atasan
Heboh ASN Padang Mundur dari Jabatan karena Tak Sanggup Penuhi Permintaan Uang dari Atasan

Pernyataan mundur itu disampaikan melalui surat yang ditandatangani pada 25 Juli 2024. Foto dokumen bermeterai Rp10.000 itu beredar luas di media sosial.

Baca Selengkapnya
Menteri Anas Klaim Banyak PNS Muda Antre Mau Pindah ke IKN Nusantara, Ini Penyebabnya
Menteri Anas Klaim Banyak PNS Muda Antre Mau Pindah ke IKN Nusantara, Ini Penyebabnya

Anas menyebut, banyak PNS Muda yang minta dipindahkan ke ibu kota baru tersebut.

Baca Selengkapnya