Jelang pelantikan, M Taufik dan KMP terus bermanuver serang Ahok
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama tengah harap-harap cemas. Hampir satu bulan menjabat pelaksana tugas, belum ada tanda-tanda dirinya akan dilantik sebagai gubernur.
Pro dan kontra masih mewarnai mewarnai pergantian DKI 1. DPRD DKI Jakarta belum satu suara mendukung Ahok, sapaan Basuki, menggantikan Joko Widodo.
Posisi Ahok makin sulit setelah partai Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta dibentuk. Empat pengurus KMP yang duduk di kursi pimpinan DPRD tak henti-hentinya berkomentar keras soal pelantikan mantan bupati Belitung Timur itu.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
Mereka adalah kader Gerindra, M Taufik, kader PKS, Triwisaksana, kader PPP, Abraham Lunggana dan kader Demokrat, Ferrial Sofyan. Empat sekawan itu ngotot Ahok tak bisa pimpin DKI.
Suara penolakan itu makin kencang meski hari pelantikan semakin dekat. Ahok dijadwalkan akan dilantik pada 18 November mendatang.
Berikut manuver M Taufik cs jegal pelantikan Ahok:
Naik mobil komando FPI, Taufik dan Lulung orasi tolak Ahok
Ormas FPI dan Gerakan Massa Jakarta (GMJ) tak bosan-bosannya berdemo ke Gedung DPRD DKI. Tuntutan mereka masih sama, menolak Ahok jadi gubernur. Demo pada Senin (10/11) lalu dipimpin Ketua Umum FPI, Habib Rizieq. Rizieq dan beberapa pengikutnya sempat beraudiensi dengan M Taufik dan Haji Lulung, soal penolakan Ahok sebagai gubernur.Usai bertemu di DPRD, Taufik dan Lulung menemui massa dua ormas. Dari atas mobil komando, kedua saling bergantian berorasi dan menjanjikan Ahok tak akan menjadi gubernur."Dengan kewenangan yang diberikan undang-undang kepada DPRD, karenanya saya kira apa yang akan dimohonkan oleh saudara sekalian, Insya Allah dari kami Koalisi Merah Putih akan berjuang mati-matian," seru Taufik.Lulung lantas menambahkan "Gerakan masyarakat Jakarta terdiri dari 99 ormas Islam bukan saja FPI. Ini terdiri dari beberapa ormas, isi suratnya sangat substansi menyangkut UU Nomor 32 Tahun 2004, menyangkut UU 29 Tahun 2007," katanya."Di DPRD bahwa Ahok sudah menjadi catatan buruk. Karenanya, dipandang perlu untuk diturunkan," tambah Lulung.
Sempat ogah datang ke rapim pelantikan Ahok, mendadak muncul
Kemarin, pimpinan DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat pimpinan soal mekanisme pelantikan Ahok sebagai gubernur. Rapat yang seharusnya dihadiri seluruh pimpinan sepi.Deretan kursi pimpinan hanya terlihat Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi. Sedangkan empat wakilnya, Taufik, Trisiwisaksana, Lulung dan Ferrial tak ada. Taufik sedari pagi memang menyatakan ogah datang ke rapim."Undangan itu harus diparaf oleh minimal dua pimpinan DPRD, yaitu wakilnya. Dan ini undangan hanya diparaf fraksi. Undangan itu kami persoalkan, karena tidak sah," jelasnya saat dihubungi, Kamis (13/11).Walaupun tidak hadir, dirinya mempersilakan rapim tersebut terus berlangsung. Namun Taufik menegaskan, rapim tersebut bukan milik DPRD DKI Jakarta, melainkan hanya milik partai Koalisi Indonesia Hebat. Saat rapat baru dimulai sekitar 30 menit tiba-tiba Taufik dan dua rekannya muncul.
Dalam rapat Taufik cs terus ribut soal pelantikan Ahok
Bukannya mendengarkan rapat, Taufik yang datang bersama Triwisaksana dan Ferriall, malah mengomentari rapat itu melanggar aturan."Kami ikuti rapat, cuma kami ingin bilang, kalau rapat ini keliru," jelas Taufik.Dia menegaskan, kehadirannya bukan untuk mendukung Ahok menggantikan Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, dia datang untuk meluruskan mekanisme pengangkatan gubernur DKI Jakarta."Kami hadir untuk meluruskan rapat ini. Bahwa menurut kami rapat itu harus diawali dengan tata aturan juga. Ini kan lembaga negara bukan asal-asalan," terang Taufik.
Triwisaksana dan Ferrial tak mau kalah protes pelantikan Ahok
Dua politikus ini sama-sama pengurus KMP. Triwisaksana dari PKS dan Ferrial dari Demokrat.Sebagai bagian dari partai oposisi, keduanya juga tak kalah garang menentang Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Saat hadir di rapim pelantikan Ahok kemarin, mereka tegas mengatakan pelantikan Ahok itu tidak sah.Menurutnya, permasalahan di dewan saat ini terbagi menjadi dua, politik dan hukum. Dia meminta agar Prasetyo tetap konsisten dengan hasil musyawarah di mana ketua dewan yang akan mengajukan konsultasi ke MA dan Mendagri."Koridor hukum bahwa kami enggak boleh sewenang-wenang menafsirkan undang-undang. Biarkan MA yang menafsirkan, surat ke Mendagri juga kita konsultasikan," terang pria yang akrab disapa Bang Sani.Kekecewaan juga disampaikan Wakil Ketua DPRD dari Partai Demokrat, Ferrial Sofyan. Dia mengatakan, seharusnya Prasetyo dapat mengondisikan anggota dewan secara formal. Sehingga tidak selayaknya politisi PDI Perjuangan itu mengambil keputusan secara sepihak untuk mengadakan rapim."Jadi pimpinan dewan ya kita semua, jadi saya kira ketua dewan kalau mau ambil keputusan juga harus sepengetahuan kami (wakil ketua DPRD DKI Jakarta) sebagai bagian dari pimpinan dewan," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaSampai hari ini belum diterbitkan surat pemberhentiannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaPutusan MK itu bakal dibahas PDI Perjuangan dalam rapat digelar di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok sambil menyapa masyarakat mengawal Pramono-Rano Karno di KPU Jakarta
Baca Selengkapnya