Jelang Ramadan, Satpol PP DKI Gencar Razia Pengemis hingga Manusia Gerobak
Merdeka.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menggencarkan penjangkauan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) menjelang Ramadan 2023. Kepala Satpol PP Arifin mengatakan, kegiatan ini telah dilakukan setiap hari.
"Ya kita tahu bahwa yang namanya orang Ramadan, ada yang mengatakan bahwa banyak yang datang dari daerah mereka jadi semacam pengemis dan lain-lain, memanfaatkan waktu di Ramadan, sedekah," kata Arifin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/3).
Arifin mengungkapkan, dari 9 Februari sampai 13 Maret 2023, pihaknya telah menjangkau 14.018 yang tersebar di Ibu Kota. Adapun contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Dimana manusia silver beroperasi? Tercatat 14.018 tersebar di lima wilayah Kota Administrasi Jakarta dirazia
-
Siapa yang razia manusia silver? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Siapa anggota KPPS? Jumlah anggota KPPS terdiri dari empat orang, yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota.
-
Apa saja jenis manusia silver? Mereka berkamuflase menjadi manusia silver, manusia kostum atau badut Tak jarang membawa keluarga dengan gerobak atau manusia gerobak, pengemis, pengamen hingga pak ogah
"Pengemis paling banyak, itu mencapai 380 orang. Lalu juga ada ondel-ondel, anak jalanan, lalu PSK, dan pemulung," kata Arifin.
Arifin menjelaskan bahwa sebetulnya tak ada larangan bagi pemulung untuk mengambil barang bekas yang akan didaur ulang. Sebab, itu merupakan profesi.
Namun, pemulung yang dikategorikan PPKS adalah mereka memanfaatkan fasilitas umum untuk memelas dan mengemis.
"Kalau dia memulung sebagai profesi silakan ya kan dia mengambil barang yang bisa didaur ulang yang memiliki nilai ekonomis. Ada kecenderungan mereka itu duduk di satu tempat tertentu kemudian dia memelas seperti orang mengemis. Nah kalau dia mengemis itu yang enggak boleh," jelas Arifin.
Secara lebih rinci, berikut jumlah PPKS yang telah dijangkau Satpol PP dari 9 Februari-13 Maret.-Manusia Gerobak 201-Manusia Silver 27-Cosplay (manusia kostum badut/boneka/robot) 83-Gelandangan Pengemis 380-Pengamen 218-Pak Ogah (pengatur lalin ilegal) 166-Ondel-ondel 29-Anak Jalanan/Anak Punk 76-Pekerja Seks 5-Pemulung (manusia karung) 233
Sebelumnya, Arifin mengatakan bahwa operasi tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Maka dari itu, kata Arifin, Satpol PP bertugas untuk mengawasi ketertiban umum di Jakarta.
“Operasi penjangkauan PPKS ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP DKI dibantu Dinas Sosial, TNI/Polri, dan unsur Pemerintah Kota/Kecamatan/Kelurahan,” jelas Arifin.
“Kegiatan penjangkau ini bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan kenyamanan di Jakarta, khususnya pada fasilitas-fasilitas umum. Hal ini juga sebagai upaya pembinaan terhadap masyarakat yang memerlukan pelayanan urusan kesejahteraan sosial,” tambah Arifin. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaPPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI bakal menerapkan sanksi tindak pidana ringan (Tipiring) kepada juru parkir liar mulai Agustus 2024
Baca SelengkapnyaOperasi Ketupat dilaksanakan selama 13 hari yaitu mulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaDinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSA mengaku berasal dari Kabupaten Aceh Timur. Perempuan itu diamankan petugas pada, Senin malam (30/9) lalu.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan sebanyak 76.192 personel dan beberapa instansi terkait yang bakal terlibat diterjunkan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini melibatkan 50 personel terdiri atas unsur TNI, polisi, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, dan Bina Marga.
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca Selengkapnya